This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Abdullah, Mochammad (2019) Pendekatan Feminis Terhadap Penafsiran Al-Qur'an ;studi atas Pemikiran KH. Husein Muhammad Tentang Ayat-ayat Gender dalam Al-Qur'an. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mochammad Abdullah_E93215124.pdf Download (3MB) |
Abstract
Kajian Alqur’an dengan pendekatan feminis, merupakan suatu wacana baru dalam kajian tafsir kontemporer, karena mempunyai daya tarik tersendiri. Munculnya tafsir merupakan bentuk ketidakpuasan kaum feminis terhadap penafsiran-penafiran yang ada selama ini masih mengadung bias gender,diskirminasi, dan menunjukkan ketidakadilan dan kesetaraan gender. KH. Husein Muhammad satu-satunya kiai pesantren yang intens membahas persoalan gender di Indonesia, mencoba melakukan penafsiran ulang (reinterpretasi) terhadap penafsiran yang bias gender dengan harapan tafsir Alquran bisa dijadikan petunjuk dan pedoman dalam menghadapi permasalahan partikular pada masa sekarang. Penelitian ini berusaha mengurai dua pokok pembahasan, diantaranya bagaimana metodologi pendekatan feminis KH. Husein Muhammad terhadap penafsiran Alquran dan implementasi pendekatannya terhadap ayat-ayat gender dalam Alquran. Adapun tujuannya adalah untuk mendeskripsikan metodologi pendekatan feminis KH. Husein Muhammad penafsiran Alquran dan memahami implementasinya terhadap ayat-ayat gender dalam Alquran. Penelitian ini adalah model penelitian kualitatif. Sedangkan ditinjau dari objeknya, penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Adapun teknik yang digunakan dalam menganalisa data dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif-analisis, untuk memaparkan secara umum pemikiran KH. Husein Muhammad. Sehingga dapat menghasilkan pemikiran yang khas terutama jika dihubungkan dengan pandangannya mengenai wacana gender dalam Islam. Berdasarkan analisa yang dilakukan bahwa beberapa metodologi yang perlu menjadi dasar bagi langkah reinterpretasi diantaranya: 1. Menjadikan tujuan-tujuan syari’ah (maqasid al-shari’ah) sebagai basis utama penafsiran. 2. Melakukan analisis terhadap aspek sosio-historis atas kasus-kasus yang ada dalam teks. (al-siyaq al-tarikhi al-ijtima’i). 3. Melakukan analisis bahasa dan konteksnya (al-siyaq al-lisan). 4. Melakukan identifikasi aspek kausalitas dalam teks sebagai jalan pemikiran analogis untuk kebetuhan konteks sosial sekarang. 5. Melakukan analisis kritis terhadap sumber-sumber transmisi hadis (takhrij al-asanid) dan kritik matan (naqd al-matan). Implementasi dari metodogi tersebut terlihat ketika menafsirkan ayat jilbab QS: al-Ahzab: 59, jilbab menurut KH. Husein sudah tidak menjadi keharusan dan kewajiban yang mesti dikenakan oleh perempuan. Karena jilbab sebagai pakaian perempuan tidak harus berupa pakaian yang menutup seluruh tubuh, melainkan pakaian yang bisa menutup tubuhnya menurut rasa kepantasan dengan pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan dalam segala aspek.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Gender Tafsir > Tafsir Al Qur'an |
||||||
Keywords: | Alquran; Feminis; Gender; KH. Husein Muhammad; Penafsiran | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Abdullah Mochammad | ||||||
Date Deposited: | 15 Feb 2019 01:48 | ||||||
Last Modified: | 15 Feb 2019 01:48 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/29977 |
Actions (login required)
View Item |