This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sukiran, Abdan Syakuuroo (2019) Makna Kafil dalam hadis nabi: analisis hadis tentang anak yatim dengan pendekatan sosio-historis dalam riwayat Imam Abi Daud nomor indeks 5150. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Abdan Syakuroo Sukiran_E85214041.pdf Download (2MB) |
Abstract
Masalah anak yatim adalah satu problem sosial yang memerlukan penanganan dan pemecahan yang serius, karena tanpa adanya usaha mengenai hal tersebut, akan menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Banyaknya anak terlantar akibat keyatiman yang tidak berdaya, selalu menunggu kasih sayang dan uluran tangan, ingin perhatian dari masyarakat sebagaimana halnya dengan anak-anak yang lain, yang tergolong mampu dan masih hidup orang tuanya. Jadi kata Kafil (menanggung) perlu dijelaskan secara rinci agar kita tidak salah dalam memperlakukan anak yatim. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan dalam kategori penelitian pustaka, karena dalam melakukan penelitian ini penulis mencari dan mengumpulkan data dari berbagai literatur. Langkah yang dilakukan penulis selanjutnya adalah kritik sanad, kritik matan, dan i’tibar. Setelah dilakuakan langkah-langkah tersebut dapat diambil kesimpulan tentang kualitas hadis tersebut. Hadis tersebut berkualitas Sahih li Dhatihi. Dalam hadis ini memakai teori Ma’anil Hadith. Pemaknaan hadis tersebut sesuai dengan bunyi matannya ialah bahwa pengasuhan anak yatim adalah, proses perbuatan mengasuh, menjaga dan membimbing yang dilakukan oleh orang dewasa (perorangan), keluarga atau masyarakat kepada anak yang ditinggal mati ayahnya dan ia masih kecil. Kita sebagai umat Nabi harus menjalankan makna Kafil (menanggung) yang sebenarnya. Memberikan perlindungan kepada jiwa raga anak-anak yatim. Dalam rangka melindungi jiwa raga mereka, Islam mengajarkan agar memuliakan dan menghormati kedudukan mereka, mencegah tindakan sewenang-wenang atau mendzalimi, menghardik, dan memberi perlakuan yang buruk. Bentuk-bentuk kepedulian terhadap anak yatim yang lain dapat dilakukan dengan menjadi pengasuh anak yatim dalam keluarga, menjadi donatur, menjadi pengajar (sukarelawan) dan mendirikan panti asuhan atau lembaga penyantunan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Anak Hadis |
||||||
Keywords: | Yatim; Kafil; Sosio-historis; Sunan Abi Dawud; Sahih | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis | ||||||
Depositing User: | Sukiran Abdan Syakuuroo | ||||||
Date Deposited: | 19 Feb 2019 06:58 | ||||||
Last Modified: | 19 Feb 2019 06:58 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/30442 |
Actions (login required)
View Item |