This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rohman, Abdur (2019) Idiomatologi al-Qur'an: telaah al-Tafsir al-Munir Karya Wahbah al-Zuhayli. PhD thesis, UIN Sunan Ampel.
Text
Abdur Rohman_F53215057.pdf Download (4MB) |
Abstract
Idiom termasuk salah satu pembahasan sulit bagi para penerjemah al-Qur’an, sebab makna yang dimaksud berbeda dengan makna kamus. Oleh karena itu tidak mungkin diterjemahkan secara leksikal. Salah seorang sahabat Nabi pernah salah tafsir dalam memahami ayat-ayat idiom. Padahal mereka adalah orang Arab asli, apalagi bagi orang ‘Ajam. Idiom termasuk pembahasan linguistik dalam bidang balaghah, khususnya ‘ilm al-bayan. Sedangkan al-Tafsir al-Munir membahas tentang balaghah dan al-mufradat al-lughawiyah secara khusus. Rumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana bentuk-bentuk ayat idiom dalam al-Qur’an; 2. Bagaimana penafsiran al-Zuhayli tentang bentuk-bentuk ayat idiom dalam al-Qur’an? Metode penelitian dalam kajian ini adalah library research (penelitian pustaka) dengan pendekatan linguistik-semantik. Hasil penelitian ini ada dua hal: pertama, idiom dalam al-Qur’an yang masuk ke dalam jumlah khabariyah ditemukan sebanyak dua puluh tiga bentuk. Sedangkan dalam tarkib idafi ditemukan empat bentuk. Kedua, hasil penafsiran al-Zuhayli tentang bantuk-bentuk ayat idiom dapat dipetakan atas tiga kategori, yaitu dari segi konten, keluasan dan wilayah pembahasan. Pertama, dari segi konten penafsiran dapat dikatakan hampir sama dengan mufasir lain, namun yang membedakan adalah rasionalisasi perubahan makna leksikal menuju makna idiom, tahap-demi tahap sehingga lebih mudah dipahami; Selain itu, terdapat ayat yang memiliki penafsiran murni majazi, majazi dan h}aqiqi serta terdapat makna opsional. Kedua, dari segi keluasan, ditemukan ayat yang lebih panjang daripada maknanya, ayat dan maknanya sama, serta ayatnya singkat maknanya panjang. Ketiga, dari segi wilayah pembahasan ayat-ayat idiom masuk ke dalam kajian ilmu bayan, al-mufradat al-lughawiyah dan al-tafsir wa al-bayan. Implikasi teoretis dalam penelitian ini adalah jumlah bentuk idiom al-Qur’an lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bentuk idiom bahasa Arab pada umumnya. Hasil penafsiran al-Zuhayli tentang ayat-ayat idiomatik adalah menolak penafsiran kaum Literalis, karena ayat-ayat idiom hanya dapat dipahami melalui sudut pandang sejarah, etika dan psikologis. Dalam wilayah tafsir al-Qur’an, penelitian ini dapat membantu orang-orang yang kesulitan mencari makna suatu ayat yang tidak ditemukan maknanya secara tekstual.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Al Qur'an Tafsir |
||||||
Keywords: | Idiom al-Qur’an; al-Tafsir al-Munir; al-Zuhayli | ||||||
Divisions: | Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Rohman Abdur | ||||||
Date Deposited: | 23 Apr 2019 04:52 | ||||||
Last Modified: | 23 Apr 2019 04:52 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/30609 |
Actions (login required)
View Item |