Biografi KH. Robach Ma'shum

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhajir, Muhammad (2010) Biografi KH. Robach Ma'shum. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Muhajir_A02206015.pdf
Download (5MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/30834

Abstract

Skripsi ini mempunyai tiga fokus penelitian, yaitu: Bagaimana riwayat hidup Robbach Ma'sum, Bagaimana peran Robbach Ma' sum dalarn masyararakat Gresik, Bagaimana kebijakan-kebijakan Robbach Ma'sum ketika menjadi Bupati Gresik. Robach Ma' shum yang sebagai ulama sekaligus umara', memiliki peran dalam masyarakat antara lain: Pertama, dalam bidang agama yakni sebagai tokoh agama, pendidik, mubaligh dan sekaligus pemimpin sebuah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan. Kedua, dalam bidang pendidikan, yakni Robach Ma'shum sebagai tokoh pergerakan dan intelektual muslim. Ketiga, dalam bidang poltik, Robach Ma'shum sebagai pemimpin organisasi baik agama maupun kemasyarakatan dan menjadi Bupati Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan cabang ilmu-ilmu sosial, di antaranya Ilmu Sosiologi, dan Ilmu Politik. Untuk itu kerangka teori yang digunakan adalah teori continuity and change, yang berarti meneliti adanya kesinambungan dan perubahan ketika Robach Ma'shum menjadi Bupati Gresik. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode penelitian sejarah sebagaimana dalam buku Metodologi Sejarah karya Helius Sjamsudin, yakni: Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik (Ekstem dan Intern), Interpretasi dan Historiografi atau Eksplanasi. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwasanya terdapat kesinambungan ketika Robach Ma' shum menjadi Bupati Gresik, salah satunya menyangkut penerapan kebijakan-kebijakan Robach Ma' shum, sedang perubahannya lebih kepada prioritas pembangunannya. Sedang di antara faktor penerapan kebijakan-kebijakan adalah tidak lepas dari sosok pemimpinnya, yakni KH. Robach Ma'shum yang mempunyai latar belakang dari kalangan pesantren yang dihadapkan dengan birokrasi pemerintahan yang pada dasamya berbeda sehingga dalam prioritasnya pembangunanya mengedepankan pendidikan.