This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tohir, Salam Mohammad (2019) Penerapan kaidah Tikrār surat Al-Fātiḥah: dalam kitab Tafsīr Khawāṭir Ḥaula Al-Qur’ān karya Muḥammad Mutawallī al-Sya‘rāwī. Masters thesis, UIN Sunan Ampel.
Text
Mohammad Tohir Salam_F12517342.pdf Download (2MB) |
Abstract
Surat al-Fātiḥah menyebutkan bentuk nikmat yang Allah berikan kepada Nabi Muḥammad juga kepada semua manusia. Yaitu berupa nikmat Nabi Muḥammad bisa membaca ketika wahyu diturunkan, bahwa sifat raḥman dan raḥim-Nya kepada semua manusia. Penyebutan lafaẓ al-raḥman dan al-raḥim dalam surat al-Fātiḥah diawali dengan al-ḥamdulillahi rabbi al-‘Alamina, merupakan bentuk pelajaran kepada manusia bahwa hanya Dia yang berhak untuk dipuji. Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang penulis kaji yaitu: (1) bagaimana pandangan Muḥammad Mutawallī al-Sya‘rāwi dalam kitab khawāṭir ḥaula al-Qur’ān tentang pengulangan lafaẓ al-raḥman dan al-raḥim dalam surat al-Fatiḥah?,(2) bagaimana pandangan Muḥammad Mutawallī al-Sya‘rāwi dalam kitab khawāṭir ḥaula al-Qur’ān tentang makna al-raḥman dan al-raḥim dalam surat al-Fātiḥah?,(3) apa hikmah adanya pengulangan al-raḥman dan al-raḥim dalam surat al-Fātiḥah menurut Muḥammad Mutawallī al-Sya‘rāwi dalam kitab khawāṭir ḥaula al-Qur’ān? Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif (analyitical deskriftif method), jenis penelitianya dengan menggunakan kajian pustaka (library research), analisis data dengan metode deksriptif analisis, dan teknik pengumpulan data dengan teknik dokumenter. Hasil dari penelitian tesis ini yaitu, al-Sya‘rāwi menerapkan dalam penafsiranya terhadap lafaẓ al-raḥman dan al-raḥim dalam bismillah merupakan bentuk pengangungan (ta‘dhīm) atas nikmat Allah kepada Nabi Muḥammad, dan sebagai anjuran dalam memulai sesuatu untuk memulai dengan menyebut bismillah seperti ketika Nabi saat diperintah untuk membaca wahyu ketika wahyu yang pertama diturunkan dengan menyebut asma Allah (bismillah), yang dikuatkan dengan dalil al-Qur’ān surat al-‘Alaq: 3-4 yang artinya “Bacalah, dan Tuhan mulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena.” Adapun lafaẓ al-raḥman dan al-raḥim dalam surat al-Fātiḥah merupakan bentuk penetapan (taqrīr) dari sifat raḥman dan raḥim nya Allah kepada seluruh manusia. Hikmah dari adanya pengulangan lafaẓ dalam surat al-Fātiḥah sebagai penguat (taukīd) bahwa sifat raḥman Nya kepada semua manusia termasuk juga kepada orang kafir sekalipun, sedangkan sifat raḥman dan raḥim Nya hanya kepada orang yang beriman di dunia dan di akhirat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Al Qur'an Tafsir |
||||||
Keywords: | Tikrar; Tafsīr Khawāṭir Ḥaula Al-Qur’ān; Muḥammad Mutawallī al-Sya‘rāwī | ||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Salam Mohammad Tohir | ||||||
Date Deposited: | 18 Apr 2019 08:21 | ||||||
Last Modified: | 18 Apr 2019 08:21 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/31571 |
Actions (login required)
View Item |