This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mashuri, Mashuri (2013) POLITIK SEGREGASI PENDIDIKAN DI INDONESIA SEJARAH SOSIAL KEBIJAKAN NEGARA TENTANG INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA KOLONIAL BELANDA. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (394kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
Ringkasan.pdf Download (297kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (599kB) | Preview |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (587kB) |
||
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (617kB) |
||
Text
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
Bab 5.pdf Download (355kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (403kB) | Preview |
Abstract
Fokus penelitian dalam Tesis ini untuk menjawab dua permasalahan pokok, yaitu 1) Bagaimanakah bentuk kebijakan segregatif bidang kelembagaan pendidikan Islam?; dan Bagaimanakah dampak kebijakan segregatif bidang kelembagan pendidikan Islam paska era kolonial Belanda?
Penelitian ini mendasarkan pada penelitian kepustakaan (library research) secara mendalam dengan menggunakan pendekatan sejarah sosial terhadap sumber-sumber yang relevan dengan fokus penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dampak kebijakan.
Berdasarkan fokusnya, hasil penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, Kebijakan segregatif dimanifestasikan kedalam pembakuan kebijakan segregatif kelembagaan pendidikan di Hindia-Belanda yang ditandai oleh pembentukan Departemen Pendidikan, Agama, dan Industri (Departement van Onderwijs, Eeredienst, en Nijverheid) yang pada era politik etis direorganisasi menjadi Departemen Pendidikan dan Agama (Departement vaan Onderwijs en Eeredienst). Kedua, Hasil penelusuran data menunjukkan, segregasi kelembagaan pendidikan hanya berdampak pada diskriminasi dan penyingkiran (marginalisasi) yang sangat merugikan lembaga-lembaga pendidikan Islam yang hampir seluruhnya berstatus non subsidi dan mengambil jarak dengan penguasa kolonial (mentality outsider).
Temuan penelitian ini menghasilkan implikasi teoritik sebagai berikut. Pertama, Segregasi kelembagaan yang dimanifestasikan kedalam dua kutub besar sistem persekolahan, yaitu di bawah Departemen Pendidikan era kolonial Belanda (Sekolah Umum Negeri, Sekolah Partikelir Netral Agama Bersubsidi, Sekolah Partikelir Zending, Missi, Islam Bersubsidi), dan Departemen Urusan Agama (Pesantren Salaf dan Khalaf Non Subsidi di Jawa, dan Madrasah dan Sekolah Islam Non Subsidi di Minangkabau). Kedua, Teoritisasi Dampak Segregasi dengan menempatkan lembaga-lembaga pendidikan Islam sebagai Disadvantage Groups. Ketiga, Perspektif Teoritik Martonian untuk melakukan analisis terhadap Segregasi Kelembagaan Pendidikan dan Dampaknya bagi Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Era Kolonial Belanda, yaitu: 1) Analisis I (Fungsi Manifest); 2) Analisis II (Status-Peranan); 3) Analisis III (Sistem Kultural); 4) Analisis IV (Fungsi Laten); dan 5) Analisis V (Fungsi Laten, Disfungsi, dan Anomi
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Masdar Hilmy | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Pendidikan Islam | ||||||
Keywords: | Politik Segregasi; Pendidikan Islam; Era Kolonial; Segregasi; Kelembagaan Pendidikan; Disadvantage Group; Diskriminasi; Marginalisasi; Isolasi | ||||||
Divisions: | Program Magister > Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Ummir Rodliyah------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2016 12:33 | ||||||
Last Modified: | 12 Jan 2016 12:33 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3185 |
Actions (login required)
View Item |