This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Arida, Endang Oktavia (2015) Uslub al Bayan fi Syi'ir al Naqaidl 'inda Jarir wa al Farazdaq. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel.
|
Text
Cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (362kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (400kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (536kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (753kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (469kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 4.pdf Download (743kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 5.pdf Download (464kB) | Preview |
Abstract
Syiir Naqoid (syiir pertikaian) merupakan salah satu jenis syiir yang terkenal pada masa Umayah. Syiir ini merupakan perpaduan dua unsur syiir yaitu hija’ (menghina) dan fakhr (membanggakan). Mereka berlomba-lomba menciptakan syiir ini untuk membanggakan kaumnya dan menghina kaum lawan. Inti dari syiir ini yaitu mengajak umat manusia untuk kembali pada fanatisme kesukuuan dan keluar dari ruh islam,dimana islam melarang membanggakan keturunan,banyaknya musuh dan harta.
Farazdaq dan Jarir adalah penyair yang terkenal dengan syiir naqoid nya pada masa Umawy. Permasalahan dalam syiir naqoid keduanya sangat lengkap, karena pada dasarnya mereka terus menciptakan syiir ini dan saling menyerang selama 40 - 45 tahun, bahkan hingga Farazdaq wafat. Perselisihan keduanya dipengaruhi beberapa hal, seperti politik, kesukuan bahkan keturunan.
Dalam pembahasan skripsi ini penulis membahas tentang: (1) Bagaimana syiir naqoid Jarir dan Farazdaq (2) Apa macam gaya bahasa yang terdapat dalam syiir naqoid Jarir dan Farazdaq.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif serta metode analisis. Metode diskriptif ini menggunakan pengumpulan data dengan menggunakan kajian pustaka berupa kata dan bukan dari angka. Metode analisis yang digunakan analisis balaghah yaitu: 1. Membaca syiir demi syiir. 2. Mengelompokkan syiir naqoid Jarir dan Farazdaq yang mengandung Bayan. 3. Menganalisis syiir naqoid yang terdapat bayan di dalam syiir naqoid Jarir dan Farazdaq.
Setelah penulis teliti, terdapat tiga macam gaya bahasa (Al-ushlub Bayan) pada syiir naqoid Jarir dan Farazdaq. Gaya bahasa keduanya sangat indah dengan penggunaan Tasybih, Majaz (Isti’aroh( dan Kinayah. Gaya bahasa yang digunakan Jarir lebih mudah dipahami karena tiadanya kata-kata asing. Lain hal nya dengan gaya bahasa Farazdaq yang lebih condong pada bahasa Al-Quran, sehingga sulit sekali untuk dipahami. Imajinasi dalam puisi naqoid Jarir cenderung diqqah (sukar dipahami) sedangkan Farazdaq lebih indah dan bagus karena kepandaiannya menciptakan gambaran dalam angan-angan, bahkan karena kepandaiannya para penyair mengatakan “jika tidak ada puisi Farazdaq maka akan hilang sepertiga bahasa arab”.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Kesusastraan > Sastra Arab Bahasa Arab Sastra |
||||||
Keywords: | Gaya Bahasa; Syiir Pertikaian Jarir dan Farazdaq | ||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||
Depositing User: | Mr. Supriyatno Hary | ||||||
Date Deposited: | 13 Jan 2016 01:35 | ||||||
Last Modified: | 13 Jan 2016 01:35 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3187 |
Actions (login required)
View Item |