Perspektif hukum Islam terhadap perilaku Kondektur tidak memberikan Karcis kepada penumpang pada Bis Antar Kota di P.0. Kalisari

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Subhan, Muhammad (2010) Perspektif hukum Islam terhadap perilaku Kondektur tidak memberikan Karcis kepada penumpang pada Bis Antar Kota di P.0. Kalisari. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhammad Subhan_C02206035.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/31979

Abstract

Skipsi ini adalah hasil penelitian lapangan. Untuk mengetahui bagaimana tindakan kondektur tidak memberikan karcis kepada penumpang, apakah sudah sesuai dengan aturan hukum Islam, maka di buat beberapa rumusan masalah untuk menjawab permasalahan yang akan dikaji, yait u: Bagaimana deskripsi perilaku kondektur bis antar kota? Apa fungsi karcis bis bagi penumpang dan perusahaan? Bagaimana Perspektif Hukwn Islam terhadap perilaku kondektur bis antar kota yang tidak memberi karcis kepada penumpang sesudah membayar? Data penelitian ini dihimpun dari observasi lapangan yaitu melalui penyebaran angket dan juga wawancara pada para subyek selanjutnya akan dianalisis berdasarkan norma-nonna yang berlaku pada hukum Islam dalam hal jual beli menggunakan metode deskriptif analitis dengan pola pikir induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondektur tidak memberikan karcis kepada penumpang yang sudah membayar biaya angkutan dengan alasan penumpang menggunakan jasa bis karena penumpang jarak tujuan dekat. Fungsi karcis bagi penumpang ialah merupakan suatu alat bukti pembayaran ongkos bis antar kota yang di dalamnya ada hak penumpang yaitu Jasa Asuransi. Sedangkan fungsi karcis bagi perusahaan ialah sebagai pendapatan perusahaan yang menggunakan sistem premi. Perspektif Hukwn Islam terhadap perilaku kondektur yang tidak memberikan karcis kepada penumpang ialah Haram menurut hukum Islam karena merugikan pihak pengguna jasa yaitu penumpang, dan merugikan perusahaan yang menggunakan sistem premi.