This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Imaninda, Widiya (2011) Analisis Hukum Islam terhadap Putusan Pengadilan Agama No. 2047/PDT.G/2010/PA.SBY tentang Izin Poligami karena Sakit Mata ( Kanker Mata ). Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Widiya Imaninda_C01207023.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini adalah basil studi kasus berjudul "Analisis Hukum Islam Terbadap Putusan Pengadilan Agama No. 2047/Pdt.G/2010/PA.Sby Tentang Izin Poligami karena Sakit Mata (Kanker Mata) di Pengadilan Agama Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab 2 masalah yaitu Pertama apa dasar bukum hakim PA
Surabaya dalam memutuskan perkara no. 2047/Pdt.G/2010/PA.Sby tentang izin poligarni karena sakit mata (kanker mata)? Kedua bagaimana analisis hukum Islam terbadap putusan no. 2047/Pdt.G/2010/P A.Shy tentang izin poligami karena sakit mata (kanker mata)? Guna mendapatkan data dalam putusan Pengadilan Agama Surabaya yang memutuskan perkara izin poligami karena sakit mata ( Kanker Mata, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara dengan hakim pengadilan Agama Surabay, serta dengan pihak yang berperkara dan dokter spesialis mata. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif untuk memperjelas kesimpulannya. Dari basil analisis, dapat disimpulkan, pertama tentang dasar bukum bakim Pengadilan Agama Surabaya dalam memutuskan perkara izin poligami karena sakit mata (kanker mata) menganggap bahwa tidak dapat melayani secara maksimal inilah yang dijadikan dasar bakim dalam mengabulkan permobonan izin poligami. Yaitu dengan menggunakan Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 4 ayat 2 sub a yang berbunyi isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri. Akan tetapi,di sisi lain hakim tidak mempunyai bukti tentang surat keterangan dari dokter bahwa isteri tidak dapat melayani suaminnya secara maksimal. Oleb karena itu bakim dalam memutuskan perkara izin poligami karena sakit mata ini tidak sesuai dengan bukum Islam karena apabila suami itu tidak bisa berlaku adil terbadap isteri-isterinya maka seyogyanya lebih baik suami tidak melakukan poligami. Dengan demikian, diharapkan hakim baruslah berbati-bati dalam mengambil suatu keputusan dalam hal kaitanya dengan permobonan untuk izin berpoligami, supaya antara pihak satu dengan pibak lain yang berperkara tidak ada yang dirugikan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam > Perkawinan Poligami |
||||||
Keywords: | Poligami; istri sakit; Kewajiban Istri | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 10 Jun 2019 08:24 | ||||||
Last Modified: | 10 Jun 2019 08:24 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32091 |
Actions (login required)
View Item |