This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Islamiah, Dian Ayu (2011) Pemanfaatan Tanah Makam Cina oleh Masyarakat di Desa banjarbendo kecamatan Sidoarjo: studi analisis Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan Hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Dian Ayu Islamiah_C02205123.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kepemilikan yang tidak jelas menjadi salah satu faktor yang mendorong masyarakat desa Banjarbendo untuk memanfaatkan tanah yang digunakan sebagai makam cina di desa mereka. Karena sebagian lahan yang masih kosong dibiarkan begitu saja tanpa ada yang merawat, masyarakat memanfaatkan lahan tersebut atas inisiatif sendiri dan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada kepala desa. Skripsi ini mengambil judul Pemanfaatan Tanah Makam Cina Oleh Masyarakat Di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo (Studi Analisis UU NO. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Dan Hukum Islam). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana status hukum pemanfaatan tanah makam cina oleh masyarakat di desa Banjarbendo dan akibat hukumnya dan juga bagaimana tinjauan terhadap pemanfaatan tanah tersebut menurut UU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria dan hukum Islam. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumenter. Pola pikir yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan pola pikir deduktif, yaitu menarik suatu kesimpulan dimulai dari pemyataan umum menuju pemyataan-pemyataan khusus dengan menggunakan penalaran atau rasio (berpikir rasional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa status tanah makam cina tersebut adalah tanah milik negara. Kemudian status pemanfaatan tanah tersebut adalah spontanitas warga tanpa terjadi suatu akad apapun dan tanpa meminta izin dari pemerintah. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa tanah makam cina tidak termasuk alMawat, tapi merupakan penggunaan tanah tanpa izin yang dalam hukum Islam disebut dengan gasab, sehingga perbuatan tersebut haram hukumnya untuk dilakukan. Dan barang yang digasab harus dikembalikan kepada pemiliknya. Diharapkan dari hasil penelitian ini akan timbul kesadaran warga untuk terlebih dahulu izin kepada pemerintah sebelum mengolah tanah di lokasi makam cina. Dan antara warga dan pemerintah terjalin suatu komunikasi yang baik sehingga akan tercipta ketertiban dan kenyamanan sebagai warga negara.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hak Milik Tanah | ||||||
Keywords: | Tanah Makam; Makam Cina; Agraria | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||
Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 14 Jun 2019 01:33 | ||||||
Last Modified: | 14 Jun 2019 01:33 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32160 |
Actions (login required)
View Item |