This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Husni, Alfi (2011) Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pembagian Waris harta Pusaka Rendah Tidak Bergerak dalam masyarakat Minangkabau di Kanagarian Kurai. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Alfi Husni_C51207007.pdf Download (9MB) |
Abstract
Skripsi ini merupakan basil penelitian lapangan yang dilaksanakan di kanagarian Kurai Sumatera Barat dengan judul "Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pembagian Wads Harta Pusaka Rendah Tidak Bergerak dalam Masyarakat Minangkabau di Kanagarian Kurai': Penelit ian ini bertujuan untuk rnenjawab pertanyaan: Bagaimana deskripsi praktik pernbagian harta pusaka rendah tidak bergerak dalam kewarisan Minangkabau di kanagarian Kurai?. Pelaksanaan pembagian barta pusaka rendah tidak bergerak di kanagarian Kurai ini kemudian akan dianalisis dengan hukum Islam untuk mengetahui ada atau tidaknya kesesuaian antara ketentuan wari s dalam Islam dengan praktik pembagian harta pusaka rendah tidak bergerak di kanagarian Kurai. Untuk m enjawab pertanyaan di atas, penulis melakukan penelitian langsung dan mengumpulkan data dengan metode wawancara dan studi dokumen . Wawancara dilakukan kepada tokoh masyarakat, adat dan agama di kanagarian Kurai . Setelah data terkumpul, data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif analisis dengan pola pikir deduktif. Basil penelitian menyimpulkan bahwa daJam pelaksanaan pembagian harta pusaka rendah tidak bergerak di kanagarian Kurai rnasih sangat dipengaruhi oleh adat lama yang mewariskan harta hanya pada jalur perempuan saja. Pengaruh ini dapat dilihat dari pelaksanaan warisan harta tidak bergerak seperti tanah atau rumah hanya diberikan kepada anak perempuan. Anak laki-laki tidak mengambil bagian mereka dalam kewarisan dikarenakan beberapa faktor, yaitu: malu dengan masyarakat sekitar karena dianggap tidak patut mengambil harta warisan dan untuk menghindari perselisihan keluarga. Selain itu dalam kewari san di kanagarian Kurai, wakt u pembagian hart a waris yang ditunda-tunda sering menyebabkan tercampurnya harta warisan dengan hart a l ainnya. Pelaksanaan pembagian harta pusaka rendah tidak bergerak di kanagarian Kurai ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalarn kewarisan Islam. Ketentuan waris Islam secara jela s menentukan bagian masing-masing ahli waris secara pasti dan bersifat ijbiiri. Ketentuan rnengenai waris ini dijelaskan secara rinci baik dalam al-Quran maupun hadis. Berdasarkan kesimpulan di atas seyogyanya masyarakat Kurai Jebih memperhatikan aturan .mengenai kewarisan dalarn Islam. Masyarakat bisa melaksanakan pembagian sesuai dengan kesepakatan keluarga asaJ berdasarkan kerelaan dari semua ahli waris yang memiliki hak dalam harta waris tersebut. Hal ini sangat membutuhkan keterlibatan tokoh adat, agama dan masyarakat dalarn menjela skan mengenai kewarisan menurut adat dan kewarisan dalam Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Waris |
||||||
Keywords: | Pembagian Waris; harta tidak bergerak; Harta Pusaka Rendah | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||
Depositing User: | Editor : Kuntum L.R------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 17 Jun 2019 08:31 | ||||||
Last Modified: | 17 Jun 2019 08:31 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32193 |
Actions (login required)
View Item |