Analisis persepsi tokoh agama terhadap Sistem Bantuan Sosial Kematian di Bakhti Sosial Kematian Yayasan Masjid Sunan Ampel Wisma Tropodo Waru Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rosad, M. Najib (2010) Analisis persepsi tokoh agama terhadap Sistem Bantuan Sosial Kematian di Bakhti Sosial Kematian Yayasan Masjid Sunan Ampel Wisma Tropodo Waru Sidoarjo. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
M. Najib Rosad_C02206105.pdf
Download (4MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/32441

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan bagaimana sistem bantuan sosial kematian di bahkti sosial yayasan masjid sunan ampel wisma tropodo, bagaimana persepsi tokoh agama tokoh agama terhadap sistem bantuan sosial ini, bagaimana perspektif at-ta'min terhadap persepsi tokoh agama mengenai bantuan kematian tersebut? Penelitian ini di peroleh di Bakti Sosial Kematian Yayasan Masjid Sunan Ampel Wisma Tropodo Waru Sidoarjo dari pengelola dan peserta bakhti sosial kematian yang menjadi obyek penelitian. Teknik yang digunakan aclalah teknik observasi, interview, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analisis dan didekati dengan pola pikir induktif untuk menentukan hukumnya. Hasil penelitian mengemukakan bahwa dalam sistem bantuan sosial kematian ini ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi diantaranya adalah pertama pendaftaran dimana calon peserta mendaftar sebagai anggota peserta bakti social kematian di yayasan masjid Sunan Ampel Wisma Tropodo dengan membayar uang pendaftaran sesuai dengan ketent uan yang telah di tentukan oleh pihak pengurus bakti social kematian. Kedua yaitu pembayaran kewajiban setiap bulannya sesuai dengan kewajiban yang telah ditentukan oleb pengurus Ketiga pemberian hak para peserta yaitu hak yang di peroleh oleh para anggota dari bakti social kematian dimana ketika terjadi musibah berupa kematian maka mendapat kan hak yang telah di sepakati di dalam perjanjian sebagai anggota bakti social kematian. Keempat pengelolaan dana, dana yang telah terkumpul dari para peserta menjadi hak bakhti sosial kematian sebagai dana simpanan yang sewaktu-waktu akan digunakan untuk membayar polis para peserta ketika terjadi kematian, dan dana simpanan ini tidak di kembangkan secara produktif, Sejalan dengan kesimpulan di atas, disarankan bagi peserta bakhti sosial kematian ini khususnya pihak-pihak yang terkait dengan sistem bantuan sosial kematian" ini agar sebaiknya menerapkan sistem asuransi syariah atau at-ta 'min yang sesuai dengan hukum Islam supaya tidak ada pibak-pihak yang dirugikan. Selain itu diharapkan bagi tokoh masyarakat agar memberi pengarahan terkait tentang hal ini agar warga masyarakat paham tentang bermuamalah dengan benar sesuai ketentuan hukum Islam.