This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mubarok, Zaky (2015) VASEKTOMI DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM “Analisis Metode Istinbat Hukum Islam Terhadap Keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama Tahun 1989 Tentang Vasektomi”. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (661kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (245kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (412kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (700kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (630kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (430kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 5.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (182kB) | Preview |
Abstract
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan bagaimana keputusan hasil Muktamar Nahdlatu Ulama tahun 1989 tentang vasektomi dan bagaimana analisis metode istinbat hukum terhadap keputusan Muktamar Nahdlatu Ulama tahun 1989 tentang vasektomi.
Penulisan penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif dengan teknik analisis berupa kajian kepustakaan(library research) dari sumber buku yaitu hasil keputusan Muktamar Nahdatul Ulama tahun 1989. Kemudian sumber tersebut disusun dengan deskriptis analisis untuk menemukan hasil sebuah analisis baru dari penjelasan sumber yang ada.
Dalam kasus ini penulis memahami adanya penyesuaian hukum tentang kasus vasektomi dari sisi sosiologis dan perkembangan medis di zaman sekarang, menurut keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama pada tahun 1989. Pertama perlu kita pahami mengenai keputusan Muktamar Nahdlatul Ulama yang menyatakan bahwa mengatur kelangkaan jumlah kelahiran melalui cara apapun tidak dapat diperkenankan, kalau mencapai batas mematikan fungsi berketurunan secara mutlak. Karenanya sterilisasi yang dapat diperkenankan hanyalah yang bersifat dapat dipulihkan kembali kemampuan berketurunan dan tidak sampai merusak atau menghilangkan bagian tubuh yang berfungsi. Kedua pembedaan obat seperti obat yang mencegah secara total dan obat yang mencegah sementara waktu, haram apabila obat yang mencegah secara total tidak akan kembali hamil, mubah hukumnya sama dengan ‘azl (apabila mengeluarkan sperma diluar vagina). Dalam pengambilan keputusan tersebut, Nahdlatul Ulama menggunakan metode qauly yakni mengambil hukum secara langsung dari kitab, untuk menentukan keabsahan tindakan vasektomi.
Dalam kasus tersebut, penulis telah memberikan saran bahwa Nahdlatul Ulama merupakan sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia, sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar pula bagi masyarakat. Untuk itu, Nahdlatul Ulama diharapkan dapat meminimalisir adanya keputusan-keputusan yang bertentangan dengan aturan yang telah mengikat bagi warga di Indonesia seperti undang-undang agar tidak terjadi kerancuan persepsi setiap kalangan warga Nahdliyyin khususnya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Mufti Khazin | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Hukum Islam Hukum Islam > Perjanjian Nahdlatul Ulama |
||||||
Keywords: | Hukum Islam; Istinbat; Keputusan Muktamar | ||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam | ||||||
Depositing User: | Mr. Suprapto Suprapto | ||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2016 03:03 | ||||||
Last Modified: | 18 Jan 2016 15:00 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/3251 |
Actions (login required)
View Item |