This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Al Hakim, Ibrahim (2019) Prioritas Kafa'ah bagi orang-orang yang terlambat menikah: studi sosiologi pada masyarakat Desa Wage Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ibrahim Al Hakim_F52916185.pdf Download (7MB) |
Abstract
Tesis ini berjudul Prioritas Kafa’ah Bagi Orang-Orang yang Terlambat Menikah (Studi Sosiologi Pada Masyarakat Desa Wage Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo). Judul ini diangkat dengan pertimbangan bahwa masih banyak orang-orang di desa Wage yang tidak menikah sampai usia tua atau bisa dikatakan terlambat, padahal Islam sangat menganjurkan perkawinan dan selalu memudahkan jalannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat desa Wage terhadap prioritas kafa’ah sebagai pertimbangan perkawinan, bagaimana prioritas kafa’ah masyarakat desa Wage yang terlambat menikah, serta bagaimana faktor penyebab keterlambatan menikah pada masyarakat desa Wage. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Data diperoleh dari hasil observasi dan interview terhadap informan, serta dokumentasi terhadap dokumen-dokumen terkait dan sumber referensi sekunder. Hasil penelitian menyebutkan bahwa prioritas kafa’ah menurut masyarakat desa Wage ialah bermacam-macam menurut pengalaman hidup masing-masing orang. Namun secara umum, masyarakat desa Wage memprioritaskan pekerjaan dan pendidikan sebagai pertimbangan utama untuk menikah. Kondisi dan lokasi desa Wage yang strategis dan maju ini turut membentuk paradigma masyarakat terhadap prioritas kafa’ah. Sementara prioritas kafa’ah yang dianut para informan tidak sesuai dengan yang sebenarnya, yakni secara berurutan adalah agama, nasab keturunan, pendidikan, pekerjaan, kesehatan/bebas dari cacat, kecantikan, kekayaan dan kebangsaan. Kriteria kafa’ah yang tinggi dan tidak sesuai dengan tuntunan syari’at, disamping kondisi informan yang cenderung di bawah kriterianya sendiri, menjadikan kafa’ah sebagai pertimbangan perkawinan kehilangan fungsinya yakni sebagai kesetaraan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman dasar mereka terhadap hakikat dan tujuan perkawinan serta pertimbangan-pertimbangannya yang salah. Adanya kesadaran terhadap tujuan utama dan hikmah menikah sejatinya akan membuat mereka tidak menutup diri ataupun tinggi diri (egois/idealis) untuk memilih pasangan, sehingga tidak akan terjadi yang namanya proses tarik-ulur yang berkepanjangan yang berakibat keterlambatan menikah. Kesalahan pemahaman terhadap hakikat dan tujuan perkawinan disebabkan oleh faktor-faktor seperti lingkungan keluarga yang kurang perhatian, minimnya pendidikan agama, tingkat pendidikan yang rendah, dan pergaulan yang salah. Artinya, orang-orang yang terlambat menikah sampai usia 35 ke atas besar dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Perkawinan | ||||||||
Keywords: | Prioritas kafa’ah; terlambat menikah | ||||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||||
Depositing User: | Al Hakim Ibrahim | ||||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2019 08:29 | ||||||||
Last Modified: | 31 Jul 2019 08:29 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/32916 |
Actions (login required)
View Item |