This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khalidi, Ahmed al (2019) Komunikasi dakwah gerakan pemuda subuh dalam menggerakkan shalat subuh berjamaah di kota Lhokseumawe. Masters thesis, UIN Sunan Ampel.
Text
Ahmed al Khalidi_F02717216.pdf Download (3MB) |
Abstract
Shalat subuh merupakan salah satu shalat yang lima paling banyak orang yang susah untuk mengerjakannya. Begitu juga yang di alami setiap masjid di kota Lhokseumawe. Pada waktu masuk shalat subuh masjid tampak begitu sepi, banyak shaf-shaf di masjid kota Lhokseumawe yang kosong, di bandingkan shalat lima yang lainnya yaitu shalat dhuhur, ashar, magrib dan isya. Begitu juga dengan antususiasme masyarakat kota Lhokseumawe untuk shalat berjamaah terutama subuh. Sangat sedikit masyarakat yang melakukan shalat subuh berjamaah apalagi anak-anak muda, dan kalau dilihat di masjid-masjid lebih banyak dari pada kalangan orang usia lanjut dari pada anak-anak muda yang melakukan shalat berjamaah. Berdasarkan fenomena di atas peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Komunikasi Dakwah Gerakan Pemuda Subuh (GPS) Dalam Mengembangkan Shalat Subuh Berjamaah.” Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana Strategi Komunikasi Dakwah Gerakan Pemuda Subuh Dalam Menggerakan Shalat Subuh Berjamaah? 2). Bagaimana Proses Dakwah Gerakan Pemuda Subuh dalam Menggerakkan Shalat Subuh Berjamaah Di Kota Lhokseumawe?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus, dan landasan teori tindakan sosial Max Weber. Temuan dalam penelitian ini adalah gerakan pemuda subuh lebih cenderung menggunakan media komunukasi ketokahan dalam mengkomunikasikan kegiatan dakwah di kota Lhokseumawe, dan dalam penelitian gerakan pemuda subuh (GPS) di kota Lhokseumawe ini merupakan tindakan sosial yang berorientasi tujuan.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Strategi yang digunakan gerakan pemuda subuh dalam menggerakkan salah subuh berjamaah diantaranya, dengan membagikan browsur dan stiker ke masjid-masjid, saweu sikula (mengunjungi sekolah-sekolah), olahraga, Touring, dan ketokohan. Di mana strategi tersebut digunakan untuk mempermudah gerakan pemuda subuh (GPS) dalam mensyiarkan dakwahnya. Proses dakwah yang dilakukan gerakan pemuda subuh berawal hanya dengan datang dari masjid ke masjid, memberi kabar kepada anak-anaknya bahwa gerakan pemuda subuh telah hadir di kota Lhokseumawe hingga menggunakan media komunikasi dakwah berupa sosial media yakni facebook, Instragram, whatsup. Sehingga gerakan pemuda subuh ini dikenal masyarakat di Lhokseumawe khususnya pemuda..
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama Dakwah Komunikasi Islam Al Qur'an Budaya |
||||||||
Keywords: | Komunikasi dakwah : gerakan pemuda subuh | ||||||||
Divisions: | Program Magister > Komunikasi dan Penyiaran Islam | ||||||||
Depositing User: | Al khalidi Ahmed | ||||||||
Date Deposited: | 12 Aug 2019 07:14 | ||||||||
Last Modified: | 12 Aug 2019 07:14 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/34593 |
Actions (login required)
View Item |