This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rohmawati, Diana (2019) Toleransi Beragama Perspektif Forum Komunikasi Generasi Muda antar Umat Beragama Surabaya. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Diana Rohmawati_F52917005.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari keresahan penulis melihat berbagai fenomena terkait intoleransi beragama, baik antar sesama pemeluk agama maupun lintas agama, seperti peristiwa pelanggaran hak kebebasan dalam memeluk agama yang terjadi di daerah Aceh pada 22 April 2016 yaitu kasus pelarangan pembangunan gereja yang mana Forum Cinta Damai Aceh Singkil (Forcidas) menyampaikan pengaduan terkait adanya diskriminasi dalam mendirikan gereja. Sedangkan yang terkait dengan intoleransi terhadap sesama pemeluk agama adalah persitiwa yang terjadi di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada tanggal 19 sampai 20 mei 2018 merupakan kasus intoleransi antar sesama pemeluk agama islam yakni terjadi penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Konflik antar sesama pemeluk agama maupun lintas agama tersebut terjadi akibat minimnya toleransi yang ada. Melihat berbagai fenomena tersebut, kemudain ada langkah yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Pusat di bawah naungan Kementrian Dalam Negeri pada tahun 2012, mengundang seluruh ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tiap- tiap provinsi, untuk hadir di Jakarta beserta perwakilan pemuda guna menggagas konsep forum kerukunan yang mengena pada segmen pemuda. Yang kemudian disepakati untuk membetuk pelopor kerukunan antar umat beragama yang digawangi oleh anak-anak muda. Dalam pertemuan tersebut akhirnya diputuskan untuk dibentuk forum dengan nama Forum Komunikasi Generasi Muda antar Umat Beragama. Penelitian ini tergolong penelitian lapangan yang melihat keberadaan forum komunikasi generasi muda antar umat beragama dalam menjaga nilai toleransi. Forum tersebut adalah bagian dari sistem masyarakat maka analisis yang digunakan adalah teori fungsionalisme struktural yang digagas oleh Talcott Parsons dangan teori yang dikenal dengan istilah AGIL (Adaption, Goal, Attainment, Integration, dan Letency). Sebagai pelopor di kalangan pemuda untuk menjaga dan mentransformasikan nilai-nilai toleransi, FORKUGAMA memiliki konsep bahwa Toleransi adalah sikap yang mampu menerima segala perbedaan tanpa membandingkan keyakinan, suku, dan ras. langkah-langkah strategis yang sudah dilakukan oleh FORKUGAMA dalam menjaga nilai toleransi adalah sebagai berikut: Warna-warni kepengurusan FORKUGAMA, Diskusi Rutin antar pengurus FORKUGAMA, Seminar atau Dialog Publik, Membuat jejaring Sosial. Selain langkah strategis tersebut, ada beberapa faktor yang dinilai menjadi penghambat atau tantangan bagi mereka, yaitu: Demografis, Labilitas Pola Pikir Pemuda, Politik Identitas, Kelompok Radikalisme, dan Biaya atau Pendanaan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Demokrasi Islam | ||||||||
Keywords: | Toleransi Beragama; Komunikasi Generasi Muda; Umat Beragama | ||||||||
Divisions: | Program Magister > Dirasah Islamiyah | ||||||||
Depositing User: | Rohmawati Diana | ||||||||
Date Deposited: | 19 Aug 2019 06:46 | ||||||||
Last Modified: | 19 Aug 2019 06:46 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35095 |
Actions (login required)
View Item |