This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mujiburrohman, Mujiburrohman (2010) Penafsiran Muhammad Abduh terhadap ayat-ayat tentang Malaikat dalam Al Quran: telaah Tafsir Al Manar. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mujiburrohman_E03206042.pdf Download (4MB) |
Abstract
Al Qur'an adalah kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya berisi berbagai macam hal, baik dari aturan (hukum), aqidah dan sebagainya. Juga mengabarkan bahwa Allah mempunyai bala tentara yang disebut dengan malaikat yang selalu berbakti dan melaksanakan segala perintah Allah tanpa ditunda, juga tidak pernah maksiat kepada-Nya. Selanjutnya, dalam penelitian ini masalah yang akan diangkat adalah terkait penafsiran Muhammad Abduh terhadap ayat-ayat tentang malaikat dalam Al Qur'an serta pendekatan apa yang di gunakan Muhammad Abduh dalam penafsirannya terhadap ayat-ayat tentang malaikat tersebut. Pembahasan tentang penafsiran Muhammad Abduh mengenai ayat-ayat Al Qur'an ini pada dasamya berangkat dari fakta bahwa Muhammad Abduh adalah seorang mufasir yang mendewakan rasionalitas dalam menafsirkan Al Qur'an sehingga banyak penafsirannya yang bertolak belakang dengan mainstrem mufasir sebelumnya, bahkan ia dianggap sebagai pelopor penafsiran model al-adabi al ijtimai, sehingga sangat menarik untuk mengetahui penafsirannya menyangkut hal hal metafisik, khususnya tentang malaikat. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif. Sesuai dengan masalah tersebut, data primer yang digunakan berasal dari karya Muhammad Abduh yaitu tafsir Al-Manar, dan data skunder berasal dari buku-buku yang ditulis orang lain tentang Muhammad Abduh serta data-data pendukung yang relevan dengan penelitian ini. Sedangkan analisis dilakukan dengan mengggunakan metode deskriptif analisis. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa Muhammad Abduh dalam hal ini menyatakan bahwa malaikat merupakan makhluk-makhluk ghaib (samar) yang tidak perlu diteliti tentang hakikatnya. Hakikat malaikat, menurutnya, hanya Allah yang mengetahuinya. Disisi yang lain, Muhammad Abduh menafsirkan malaikat dengan potensi alamiah / hukum alam, yaitu adanya kehidupan baik tumbuh-tumbuhan, hewan ataupun manusia disebabkan adanya ruh yang diembuskan Tuhan di dalamnya, ruh itu dalam istilah agama disebut dengan malaikat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan penafsiran Muhammad Abduh terhadap ayat-ayat tentang malaikat hanya untuk menyakinkan orang-orang yang mengingkari adanya alam metafisik (a/am ghaib), tennasuk malaikat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Aqidah Aqidah Wajib Belajar > Aqidah |
||||||||
Keywords: | Muhammad Abduh; ayat-ayat Malaikat; Tafsir Al Manar | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 29 Aug 2019 09:01 | ||||||||
Last Modified: | 29 Aug 2019 09:01 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35564 |
Actions (login required)
View Item |