This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mustaqim, Moh. (2011) Tradisi ziarah makam Aermata Ratu Eboe di Buduran Bangkalan. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Moh. Mustaqim_A02207010.pdf Download (4MB) |
Abstract
Ziarah kubur adalah suatu bentuk ibadah yang disunahkan untuk mengingat kematian dan kehidupan di akhirat nanti. Dengan ziarah ini diharapkan bisa meningkatkan amal ibadah sebagai bekal dalam mengarungi hidup yang abadi kelak. Sebelum datangnya risalah Muhammad SAW., ziarah makam tennasuk ritual yang sangat sakral. Islam mengarahkannya menjadi ritual untuk mendoakan mayit clan "zikrul maut" bagi orang-orang yang masih hidup. Ziarah dianjurkan karena mampu memetik hikmah dan pelajaran hidup dari ziarah makam. Sedangkan ziarah makam para wali dan orang-orang sholih dengan maksud menjadikan mereka sebagai perantara doa ke makam ini kepada Allah SWT, dan untuk mencari keberkahan dari mereka Dari kenyataan diatas, peneliti tradisi ziarah ke makam Aermata Ratu Eboe di desa Buduran, kecamatan Arosbaya, kota Bangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktvitas para penziarah. Pada masyarakat Kampung Aermata, kehidupan religinya diisi oleh dua hal. Pertama, keyakinan mereka yang kuat terhadap agama Islam. Kedua, kepercayaan mereka yang tidak kalah kuatnya terhadap keberadaan nenek moyang atau leluhur mereka yang dinamakan.Dari basil penelitian yang dilaku kan, menunjukkan bahwa sebagian dari mereka melakukan ziarah mempunyai tujuan yaitu mencari berkah (tabarruk) dan mendoakan almarhum orang-orang yang di makamkan di Aennata Ratu Eboe. Banyak peristiwa yang menjadi pedoman dari sebagian masyakat. makam Aeramta dikatakan temapt yang keramat oleh penduduk desa Buduran dan sebagian dari peziarah dari berbagai Desa atau kota. Ziarah makam merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa dan Madura. Berbagai maksud dan tujuan maupun motivasi selalu menyertai aktivitas ziarah. Ziarah kubur yang dilakukan oleh orang Jawa ke makam yang dianggap keramat sebenamya akibat pengaruh masa Jawa-Hindu. Pada masa itu, kedudukan raja masih dianggap sebagai titising dewa sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan seorang raja masih dianggap keramat termasuk makam, petilasan, mauptm benda-benda peninggalan lainnya. Kepercayaan masyarakat pada masa Jawa-Hindu masih terbawa hingga saat ini. Banyak orang beranggapan bahwa dengan berziarah ke makam leluhur atau tokoh-tokoh magis tertentu dapat menimbulkan pengaruh tertentu. Kisah keunggulan atau keistimewaan tokoh yang dimakamkan merupakan daya tarik bagi masyarakat untuk mewujudkan keinginannya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Ziarah Kubur Tradisi Islam |
||||||||
Keywords: | Tradisi Islam; ziarah makam; Aermata Ratu Eboe | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah dan Peradaban Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 09 Oct 2019 07:49 | ||||||||
Last Modified: | 09 Oct 2019 07:49 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35890 |
Actions (login required)
View Item |