This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tasmuji, Tasmuji (2019) Sufisme dan Nasionalisme: studi tentang ajaran Cinta Tanah Air dalam Tarekat Ṣiddīqīyah di Ploso, Jombang. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Tasmuji_F0551046.pdf Download (5MB) |
Abstract
Disertasi ini mendiskusikan fenomena tarekat Ṣiddīqīyah di Ploso dengan gagasan nasionalismenya. Dalam dunia tasawuf, hal tersebut minim didiskusikan. Hadirnya tarekat tersebut dinilai telah memberi warna baru dalam kajian tasawuf. Oleh karena itu, kajian ini hadir guna mengungkap: Bagaimana latar belakang perkembangan tarekat Ṣiddīqīyah; Bagaimana perubahan dinamika sosial masyarakat sebagai dampak hadirnya tarekat ini? Serta bagaimana peran dan konseptualisasi tarekat Ṣiddīqīyah dalam persoalan Nasionalisme? Untuk mendapatkan jawaban yang tepat dari persoalan tersebut, disertasi ini muncul sebagai satu kajian kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi agama dengan memanfaatkan pelbagai sumber tekstual dan diperkuat dengan wawancara. Semua dilakukan guna memperoleh fakta yang benar-benar valid untuk memperkuat analisis yang dilakukan. Berdasarkan proses analisis terhadap seluruh data yang diperoleh disertasi menyimpulkan beberapa hal. Pertama, peran kiai Muhammad Muchtar Mu'thi sangat sentral terhadap kehadiran tarekat Ṣiddīqīyah. Meskipun tarekat ini dinisbahkan kepada Abū Bakr al-Ṣiddīq, sejatinya sanad tarekat tersebut berpangkal pada ‘Alī b. Abī Ṭālib. Kedua, tarekat Ṣiddīqīyah memandang kegiatan kemasyarakatan sebagai media dakwah yang paling sentral dalam dakwah terlebih lagi dengan meninggalkan jejak sejarah semisal pesantren maupun unit-unit usaha yang mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat. Ketiga, secara konseptual Ṣiddīqīyah memandang 18 Agustus 1945 sebagai hari kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sedangkan 17 Agustus 1945 adalah kemerdekaan bangsa Indonesia bukan Negara. Selain itu Ṣiddīqīyah menawarkan konsep Walisongo Republik Indonesia yang terdiri dari sembilan anggota panitia penyusun Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Dengan menekankan pentingnya cinta tanah air sebagai salah satu inti ajaran yang didakwahkan, Ṣiddīqīyah berusaha mengangkat arus baru dalam bertasawuf, atau paling tidak berusaha meninjau kembali akan adanya relasi yang mendasar antara tasawuf dalam Islam dan nasionalisme di Indonesia.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Agama Nasionalisme |
||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Tasmuji Tasmuji | ||||||||||||
Date Deposited: | 14 Nov 2019 07:42 | ||||||||||||
Last Modified: | 14 Nov 2019 07:42 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/35985 |
Actions (login required)
View Item |