This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Futaqie, Syauqie Advan (2010) Peran perempuan perspektif psikologi pendidikan dalam pendidikan budi pekerti. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Syauqie Advan Futaqie_D01304119.pdf Download (5MB) |
Abstract
Pada dasarnya Islam memberi hak yang sama kepada laki-Iaki dan perempuan sepanjang itu selurus dan sejalan dengan kodrat dan fitrah masing-masing. Maka dengan dernikian tidak ada larangan bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya baik sebagai individu, ibu, istri, dan anggota masyarakat asal masih dalam batas kewajaran sesuai kodratnya dan tentunya tidak saling berbenturan antara hak-hak perempuan itu sendiri dalam posisi-posisi yang dimilikinya. Misalnya, pengembangan-diri sebagai individu dan- sebagai ibu rumah- tangga. Ibu sebagai pengatur keluarga berperan sebagai institusi pendidikan informal dan ibu sebagai faktor terpenting dalam pendidikan budi pekerti anak. Karena keluarga merupakan tempat pertama dan utama anak untuk belajar berbagai macam hal, seperti berbicara, sopan santun yang merupakan dasar bagi segala pendidikan. Disamping itu seorang ibu juga harus mampu menempatkan kasih sayang secara bijaksarta, yang bisa mertjadi teladan yang baik, terutama: dalam bida:ng-korttruksi kepribadian anak yang berbudi pekerti mulia (akhlaq al karimah). Karena seorang ibu merupakan sekolah (tempat menimba ilmu, dan pengetahuan) untuk anak-anaknya. Dan perlu ditegaskan lagi bahwa, perempuan dalam haI ini ibu, menempati peran yang strategis dan sangat menentukan dalam membentuk karakter, pola tingkah laku dan budi pekerti seorang anak. Karena pada dasarnya mereka adalah orang yang dekat dengan kehidupan anak. Seorang ibu sangat memahami apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, emosi, kondisi kejiwaan dan afeksi dari anaknya. Sehingga dengan gampang seorang ibu untuk masuk dalam ranah kgnisi anak. Karena saking dekatnya emosional seorang ibu dengan anaknya, seorang ibu bisa dengan mudah mentransformasikan nilai-nilai agama dan pendidikan budi pekerti terhadap anaknya dengan tetap memperhatikan fase-fase kemampuan kognisi, dan afeksi anaknya. Oleh karenanya, dalam rangka mengajarkan pendidikan budi pekerti, orang tua harus ekstra memberikan tuntunan dan teladan. Karena mengajari anak tidak bisa dilakukafi dengan sambilan. Mengingat aset budi pekerti yang ada dalam diti anak akan menjadikan mereka orang yang mulia dan memiliki derajat yang tinggi, dan sebaliknya jika budi pekerti atau akhlak dalam diri anak sedikit-derni sedikit menipis, maka mereka akan menJadi manusfa yang merugikan orang lain. Sebagaimana al-Ghazali mengatakan: Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Jika dibiasakan pada kejahatan dan dibiarkan menjadi binatang, ia akan celaka dan binasa. Sedang memeliharanya adalah dengan upaya pendidikan dan mengajarinya dengan akhlak yang baik.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Gender Pendidikan > Pendidikan - Karakter |
||||||||
Keywords: | Peran perempuan; pendidikan budi pekerti; psikologi pendidikan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 27 Nov 2019 04:47 | ||||||||
Last Modified: | 27 Nov 2019 04:47 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/36204 |
Actions (login required)
View Item |