Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Tahun 1839-1952: studi tentang sejarah dan aktivitas

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Farida, Farida (2010) Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Tahun 1839-1952: studi tentang sejarah dan aktivitas. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Farida_A02206013.pdf
Download (5MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/36282

Abstract

Skripsi ini mempunyai 3 rumusan yang mencangkup, Pertama, Bagaimana Latar belakang berdirinya pondok pesantren Zainul Hasan Genggong? Kedua, Bagaimana Perkembangan pondok pesantren Zainul Hasan Genggong? Ketiga, Bagaimana aktivitas yang dilakukan pondok pesantren Zainul Hasan Genggong pada tahun 1839-1952? Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Tahun 1839-1952 (Studi Tentang Sejarah Dan Aktivitas), dalam perkembangannya Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong ini mengalami banyak perkembangan baik fisik maupun non fisik dan juga mendirikan sebuah lembaga pendidikan formal Madrasah Ibtidaiyah Khoafiyah Safi'iyah Nuroniyah. Penelitian ini menggunakan pendekatan cabang ilmu-ilmu sosial, diantaranya sosiologi, antropologi, kearsipan dan tulisan-tulisan lainnya yang masih berkaitan. Sedangkan kerangka teori yang digunakan adalah continuity and change yang menguraikan masalah-masalah kesinambungan di tengah-tengah perubahan yang terjadi di pesantren. Bentuk gambaran dari dua. tokoh pendiri pondok pesantren Zainul Hasan Genggong yang mempunyai kesamaan atau perbedaan dalam memimpin dan aktivitas di pondok pesantren. Oleh karena itu peneliti mengguna.kan metode penelitian sejarah yang dikemukakan oleh Lois Gottsscalk, seperti Heuristik (Pengumpulan sumber), Kritik (Eksteren dan Interen), Interprestasi, Historiografi. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren Zainul Hasan Genggong didirikan oleh Kiyai Zainul Abidin (1839-1865), adapun perkembangan pondok pesantren Zainul Hasan Genggong, mulai periode pertama adalah hanya mengajarkan pengajian kitab kuning yang menggunakan metode serogan dan wetonan, kemudian periode kedua adalah mendirikan sebuah lembaga pendidikan formal Ivladrasah Ibtidaiyah Khoafiyah Safi'iyah Nuroniyah. Mengenai aktivitas pondok pesantren Zainul Hasan Genggong dibagi menjadi 3 yaitu: bidang keagamaan seperti pengajian majelis taklim, bidang sosial: Memberi santunan berupa beasiswa terhadap siswa yang kurang mampu, bidang pendidikan. Pendidikan Formal dan non formal.