This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Azhari, Novi Nurjannah (2019) Ketenangan Hati dalam Alquran: Telaah Pemikiran Syaikh Najmuddin al Kubro. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Novi Nurjannah Azhari_E93216137.pdf Download (12MB) |
Abstract
Berbedanya zaman juga berpengaruh kepada berbedanya ajaran, budaya dan sosial-historis dimana orang tersebut tinggal dan menempuh pendidikannya. Berbeda pula ujian dan tantangan yang dihadapi di setiap zamannya. Mayoritas dari masyarakat yang belum mengetahui cara dalam menempuh dan memperoleh ketenangan hati sejati, akan terjerumus pada kesalahan-kesalahan yang akan mereka perbuat setelahnya. Ketenangan merupakan suatu hal yang harus diupayakan untuk memperoleh rasa nyaman tentram dan bahagia. Dalam Alquran ketenangan dapat menggunakan beberapa lafadz diantaranya seperti: sakinah, ittizan, itma’na, hada’un, ribatatun, ja’shun, istiwa’un, lambalatun, thubatun, safa’un, risanatun, raghadun, dan rakha’un. Dan semua lafadz itu mempunyai makna ketenangan yang berbeda dalam setiap kondisi dan situasi. Syaikh Najmuddin al-Kubro mempunyai pengertian mengenai makna ketenangan yang terdapat dalam kitab tafsir At-Ta’wilat An-Najmiyah Fi Tafsir Al-Isyari As-Sufi. Najmuddin mempunyai keunikan dalam menafsirkan Alquran. Ia menggunakan tuju makna batin, dan salah satunya ialah batin yang khusus dengan qalabiyyah, yaitu makna batin khusus yang terletak di tingkatan hati. Corak tafsir dalam karya tafsir Najmuddin al-Kubro ialah corak tafsir sufistik ishari. Dalam biografi Najmuddin al-Kubro disebutkan bahwa: “Ketenangan di dalam jiwa ialah ketika terkumpulnya malaikat yang turun didalam hati, maka muncullah rasa kenyamanan dan ketentraman dalam diri yang membuatmu tidak mempunyai pilihan lain selain pasrah kepada Allah SWT”. Sebelum memperoleh ketenangan hati yang sejati, maka manusia juga harus berupaya untuk melakukan amalan-amalan sebagai jalan, proses untuk mendekat terhadap Tuhan-Nya. Dengan melakukan upaya seperti berzikir, dalam Alquran surah Ar-Ra’du [13] : 28. Implikasi dari ketenangan hati dalam tafsir Najmuddin al-Kubro ialah ketika seorang hamba mau mendekat dengan berzikir dan menghadirkan Allah SWT dalam dzikirnya, maka ketenangan hati yang dicari akan ia peroleh dengan sendirinya. Makna dari tujuh makna batin ialah sebuah penafsiran Syaikh Najmuddin al-Kubro dalam memahami ayat-ayat Alquran, kemudian ia tuangkan dalam hasil karya tafsirnya. Selain itu, untuk memahami penafsiran Najmuddin al-Kubro juga menggunakan ta’wil, yang tidak bisa hanya menggunakan makna zahirnya saja. Najmuddin al-Kubro juga merupakan pemimpin serta pendiri tariqat Kubrawiyyah yang muncul dan berkembang pada abad enam-tujuh. Tariqat Kubrawiyyah ialah salah satu jalan dan sebuah meditasi dari para ahli sufi untuk mendekat kepada sang illahi rabbi.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Manuskrip Psikoterapi Tasawuf |
||||||||||||
Keywords: | Ketenangan; Najmuddin al Kubro; Kubrawiyyah | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Novi Nurjannah Azhari | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Jan 2020 01:23 | ||||||||||||
Last Modified: | 02 Jan 2020 01:23 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/36679 |
Actions (login required)
View Item |