This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Shiddiq, Ahmad (2010) Kepemimpinan KH. Abdurrahman MB dalam membangun subkultur Pesantren al Bajigur di Desa Tenunan Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep Madura. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ahmad Shiddiq_D03206035.pdf Download (7MB) |
Abstract
Judul tersebut dipilih untuk menjawab tiga pertanyaan mendasar. Bagimana biografi KH. Abdurrahman MB dan sejarah berdiri Pondok Pesantren Al-Bajigur Desa Tenunan kecamatan Manding Kabupaten Sumenep, Madura? Bagiamana kepemimpinan KH. Abdurrahman MB dalam Pesantren Al-Bajigur Desa Tenunan Kecarnatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura? Bagaimana transformasi sistem nilai Pesantren Al-Bajigur dalam membangun subkultur di Desa Tenunan Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura. Meneliti kepemimpinan KH. Abdurrahman MB dalam membangun pondok pesantren al-Bajigur sangatlah menarik, karena ada keunikan yang berbeda dengan pondok pesantren lainya yaitu terletak pada penerimaan santri, pondok pesantren tersebut menerima santri normal dan tidak normal (majnun). Penelitian ini, tidak mengarah pada pola penerimaan santri di atas yang berbeda tadi, tetapi pada karak:teristik kepemimpinan kiai dalam membangun pondok pesantren al-Bajigur, sehingga mempunyai ciri khas tersendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Data diperoleh melalui basil wawancara (interview) kepada KH.Abdurahman MB, dan pihak yang bersentuhan langsung dengan kiai, dokumentasi tentang sejarah al-Bajigur, arisip pesantren. Kemudian di analisis dengan menggunakan metode deskriptif, dan kesimpulan diambil melalui teknik analisis, dengan pola deduktif dan interpretatif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa KH. Abdurrahman MB adalah seorang pendidik, seorang dai (pendakwah) di masyarakat, dan seorang psikiater (terapis) bagi orang gila, stress, kecanduan narkoba, miras, kenak santet dan sebagainya Kiai dapat dikategorikan pemimpin yang demolcratis-kharismatik. Sebab, dalam memimpin pondok pesantren al-Bajigur selalu membuka ruang untuk bermusyawarah dan memberikan ruang gerak yang cukup, baik pada keluarga, lembaga di yayasan al-Bajigur, tetapi di segani oleh bawahannya. Pendidikan kiai di langgar ayahanda dan menjadi santri kelana ke berbagai pesantren di Jawa dan Madura. Dalam mentransformasikan nilai-nilai dipesantren, kiai mengatur hubungan antar unsur di pondok pesantren al-Bajigur, kemudian membentuk subkultur tersendiri, sistem nilai yang membentuk subkultur ini berkembang menajdi ciri khas pesantren. mengangkat tentang kepemimpinan kiai lokal, layak untuk dikaji karena • dengan keunikan sang kiai, kita bisa melihat bahwa konsep barokah di pesantren terdengar masih menjadi mesteri. Dari hasil penelitian ini tidak cukup dibaca dan dikaji, tapi bagaimana kita bisa mengaplikasikan gaya kepemimpinan KH. Abdurrahman MB mempertahankan tradisi-tradisi yang menjadi ciri khas pesantren.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Pesantren Kepemimpinan |
||||||||
Keywords: | Kepemimpinan KH. Abdurrahman MB; membangun subkultur Pesantren; Pesantren al Bajigur | ||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 25 Feb 2020 03:33 | ||||||||
Last Modified: | 25 Feb 2020 03:33 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/39173 |
Actions (login required)
View Item |