العناصر الداخبية في قصة الشاعر لمصطفى لطفي المنفلوطي

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Anisah, Niken (2010) العناصر الداخبية في قصة الشاعر لمصطفى لطفي المنفلوطي. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Niken Anisah_A31206004.pdf
Download (2MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/39306

Abstract

Masalah yang diteliti dalam skripsi yang berjudul: Unsur-unsur Intrinsik dalam novel "Sang Penyair" karya Musthafa Luthfi al-Manfaluthi. Penelitian ini penulis menggunakan pendekatan analisi struktural yang terdapat di novel "Syair". Penulis juga merumuskan permasalahan dalam skripsi ini sebagai berikut: 1) Bagaimana novel "Syair"? 2) Bagaimana unsur-unsur intrinsik dalam novel "Syair"? Sesuai dengan permasalahan tersebut penulis juga menggunakan metode Deduktif dan Induktif. Metode pendekatan sastra yang digunakan dalam membahas judul ini adalah pendekatan struktural, yaitu penelitian terhadap bentuk dan isi cerita. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur intrinsik yang terdapat pada novel "Syair" adalah: 1) tema cerita; berupa persoalan-persoalan moral, percintaan, etika, agama, sosial, budaya, teknologi dan tradisi-tradisi yang erat dengan masalah-masalah kehidupan. 2) penokohan; dari segi peranan dapat digolongkan menjadi dua, tokoh utama dan tokoh tambahan. 3) setting tempat dan waktu. 4) alur atau plot; terbagi menjadi tiga tahapan, tahap awal, tahap pertengahan, tahap akhir. 5) keadaan batin atau pesan; adalah nasihat yang terkandung dalam cerita. "Syair" mengisahkan tentang percintaan antara dua manusia yang pada akhirnya cinta mereka menyatu pada akhir hayat sang laki-laki tersebut ("Sang Penyair"). Dalam novel "Sang Penyair" terdapat tema tentang cinta sejati itu membutuhkan pengorbanan. Adapun tokoh utama dalam novel ini adalah Sreno dan Rokisan, sedangkan tokoh tambahan adalah Baron Christian de Nofet dan Viskont de Jais. Setting tempatnya di Bar Borjuis di Paris clan kedai milik Regent. Alur dalam novel ini, tahap awal berupa pengenalan, tahap pertengahan terjadinya konflik dan tahap akhir berupa penyelesaian. Pesan yang terkandung adalah cinta butuh suatu pengorbanan, cinta sejati tidak memandang perbedaan, suku, agama, ras dan budaya, Meski kau buruk rupa atau miskin dan hina jangan pernah takut untuk mencinta karena cinta harus diperjuangkan.