This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rowi, Muhammad Kandias (2012) منهج المراغى و محمد عبده في تأويل الأيات المتشابهات. Undergraduate thesis, IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Kandias Rowi_E5307002.pdf Download (4MB) |
Abstract
Di kalangan ulama mufassirin terdapat perdcbatan tcntang pcnggunaan takwil terhadap ayat mutasyabihat. Perdebatan tersebut terjadi antara kaum rasionalis yang sepakat dengan takwil dengan kaum tradisionalis. Pemikiran kaum rasionalis yang banyak dianut oleh para pembaharu Islam menjadikan corak penafsiran semakin beragam. Konsep filsafat-pun banyak masuk dalam ranah penafsiran. Sehingga bentuk penjelasan ayat-ayat al-Qur'an lebih mengarah pada penafsiran rasional, termtasuk di dalamnya takwil. Salah satu pembaharu Islam yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh mufassir kontemporer adalah Muhammad Abduh. Beliau dikenal sebagai salah satu mufassir kontemporer yang rasionalis. Berbeda halnya dengan Ahmad Mustafa al-Maraghi. Meskipun al-Maraghi tergolong sebagai salah satu mufasstr kontemporer tetapi dalam melakukan penafsirannya ia lebih pada pemahaman kaum tradisionalis. Oleh sebab itu adalah hal yang menarik dilakukan pendalaman terhadap penafsiran keduanya. Tujuan penelitian ini adalah umuk mengetahui pendapat kedua mufassir tersebut tentang metode memahami ayat mutasyabih. Di samping itu, kemudian dapat mengetahui perbandingan pendapat keduanya sehingga dapat diketahui apakah keduanya memiliki kesamaan atau perbedaan tentang ayat mutasyabihat. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisa diskripsi. Yakni, dengan menggambarkan secara detail pendapat keduanya tentang metode yang mereka tempuh dalam memahami ayat-ayat mutasyabih melalui penafsiran dalam kitab tafsir karya dari keduanya. Kitab "Tafsir al-Maraghi" karya Ahmad Mustofa al-Maraghi, "Risalah at-Tauhid, "al-Taliqat ala Syarh ad-Dawami li al-Aqaid al-Adudiyah" karya Muhammad Abduh dan Kitab "al-Manar” karya Rasyid Ridla yang merupakan penafsiran Abduh tentang ayat-ayat al-Qur'an yang diberikannya dalam bentuk ceramah di masjid al-Azhar. Analisa selanjutnya dilakukan dcngan membandingkan persamaan dan perbedaan pcndapat keduanya tentang keadilan tuhan. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa pendapat mcrcka tcntang ayat-ayat mutasyabih khususnya tentang sifat-sifat Tuhan dan melihat Tuhan adalah berbeda, dan memiliki kesamaan dalam penjelasan tentang ayat antropomorfisme. AI-Maraghi memandang bahwa Allah memiliki sifat yang tak seorang pun yang berserikat dcngan-Nya dalam sifat-sifat tersebut. Berbeda dengan Abduh yang memandang bahwa sifat adalah esensi sehingga hal ini membawa kepada peniadaan kepada sifat. Begitu juga dalam konsep melihat Tuhan, al-Maraghi berpandangan bahwa manusia akan melihat Tuhan dengan mata telanjang di Akhirat kclak. Akan tetapi Abduh menganggap bahwa manusia tidak akan bisa melihat Tuhan dengan mata akan tetapi ia akan mclihat dengan sebuah panca indra lain yang sengaja Allah ciptakan pada saat itu. Kesamaan mereka terdapat pada penjelasan tentang ayat antropomorfisme.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||||
Keywords: | Mufassir; takwil; ayat mutasyabihat | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tafsir Hadis | ||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||
Date Deposited: | 24 Apr 2020 16:30 | ||||||||
Last Modified: | 24 Apr 2020 16:30 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/39727 |
Actions (login required)
View Item |