This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ulmadinah, Kharisma (2020) Pandangan Gus Nadirsyah Hosen tentang dampak "ngaji kyai google" dalam perspektif teori analisis wacana kritis Teun Adrianus Van Dijk. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Kharisma Ulmadinah_E21216077.pdf Download (4MB) |
Abstract
Noorhaidi Hasan menjelaskan bahwa dengan bertumbuh kembangnya era digital membuat bergesernya minat untuk melacak literatur keislaman, seperti sekarang beralih ke online yang semula dari literatur cetak. Pada era sekarang mereka lebih suka sesuatu yang berbasis internet, seperti menggali sumber-sumber keagaman dari internet dan media sosial. Bahkan yang mengaksespun tidak sedikit. Dengan adanya pergeseran ini membuat para penulis maupun penerbit menciptaakan tulisan literatur keislaaman melalu media sosial. Para agen pun tak ragu lagi untuk bekerja masama dengan LDK dan Rohis. Persoalan yang hendak diketahui dalam penelitian ini adalah mencari latar belakang dalam isi ceramah Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) pada acara munas Muktamar PKB 2019 di Bali dalam akun Youtube NU CHANNEL dengan judul Gus Nadir: Tranformasi Budaya, Nahdliyin Wajib Paham. Dalam isi ceramah tersebut ada sebagain kata yang menjadi kata kunci dalam penelitian ini. Yakni Ngaji Kyai Google di karenakan dampak dari fenomena tranformasi budaya tersebut. Jika dilihat dengan cermat, ternyata umat islam tidak statis, budaya juga begitu dinamis, karena ternyata perubahan agen dan aktor budaya modern ini disebut dengan para pakar sosiologi melahirkan modernisasi, pada masa sekarang orang tak lagi Ngaji di pesantren tetapi Ngaji ke Kyai Google hal ini terjadi akibat modernisasi, yang ternyata modernisasi bukan hanya melahirkan prakmatisme bahkan juga melahirkan fundamentalisme ketika tidak memahami secara dalam latar belakang media keislaman yang dibacanya. Kerangka teori dalam penelitian ini, menggunakan analisis wacana kritis Teun Adrianus Van Dijk. Dimana Van Dijk membagi dalam tiga dimensi diantaranya teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasil dari penelitian ini terdapat dua kesimpulan, kesimpulan yang pertama, bahwa Dengan munculnya internet membuat terjadinya perubahan budaya seperti saat ini ngaji tidak harus datang menemui Kyai, melainkan ngaji secara virtual yakni ngaji di Google atau bisa dikatakan Ngaji Kyai Google. Menurut Gus Nadir dengan fenomena seperti ini jika dilihat dengan cermat, ternyata umat islam tidak statis, budaya juga begitu dinamis, karena ternyata perubahan agen dan aktor budaya modern ini disebut dengan para pakar sosiologi melahirkan modernisasi, pada masa sekarang orang tak lagi Ngaji di pesantren tetapi Ngaji ke Kyai Google hal ini terjadi akibat modernisasi, yang ternyata modernisasi bukan hanya melahirkan prakmatisme bahkan juga melahirkan fundamentalisme ketika tidak memahami secara dalam latar belakang media keislaman yang dibacanya. Kesimpulan yang kedua, Dampak Ngaji Kyai Google, dampak sendiri memiliki dua aspek yaitu dampak positif serta negatif, dampak positif dari Ngaji Kyai Google adalah dapat mencari informasi agama secara lebih cepat, mudah serta dapat diakses kapanpun dan dimanapun, hanya dengan menekan sekali “klik”, mereka dengan mudah menemukan ratusan atau bahkan jutaan kata serta tulisan yang terkait dengan berbagai persoalan agama tanpa harus menunggu lama. Sedangkan dampak negatif dari Ngaji Kyai Google adalah banyak orang tidak pernah Ngaji fikih tetapi ngomongnya fikih kelas tinggi hanya karena dia mempunyai data tersebut dari internet dan medsos sehingga dia tidak tahu porsi serta proposisi yang telah diomongkan ini merupaka efek kegemukan informasi yang tidak penting-penting dimengerti sehingga hanya tahu dan tidak dalam akhirnya mudah menghakimi orang lain hanya melalui sepenggal ayat ataupun hadis. Seperti contoh pada masa pandemik ini begitu banyak berita-berita yang dilebih-lebihkan sehingga tidak sesuai fakta, seperti pada akun Eramuslim.com dan Nahimunkar.com keduanya cenderung membuat narasi tetang Corona yang bersifat opini berbeda hal nya dengan akun Islami.co, situs ini lebih cenderung membuat narasi tentang Corona yang lebih kental dikaitkan dengan agama.
Beberapa hasil temuan dalam penelitian ini adalah berupaya untuk melakukan analisis kritis terhadap beberapa akun media keislaman seperti Eramuslim.com, Nahimunkar.com serta Islami.co. bagaimana menyuarakan wacana mereka dan peneliti mengambil dengan kontek satu tema “Corona” yang sama disuguhkan pada konsumen dengan anggapan peneliti mereka adalah Kyai Google dalam menyuarakan berita atau topik (ngaji) islami. Adapun tujuan dari peneliti untuk mengenali dampak ngaji dari setiap perbedaan formula pada akun media keislaman Eramuslim.com, Nahimunkar.com serta Islami.co.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Aqidah Aqidah Wajib Belajar > Aqidah Filsafat > Filsafat Islam |
||||||||
Keywords: | Ngaji Kyai Google; Gus Nadir; Analisis Wacana Kritis; Corona. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Kharisma Ulmadinah | ||||||||
Date Deposited: | 16 Aug 2020 03:00 | ||||||||
Last Modified: | 16 Aug 2020 03:00 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/42467 |
Actions (login required)
View Item |