This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Syahroni, Achmad Anam (2015) PETA STEREOTYPE DAN INTEGRASI AGAMA : STUDI KASUS PEMAHAMAN AGAMA ANTARA WARGA NU DAN WARGA MUHAMMADIYAH DI DESA MADULEGI KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (578kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (204kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (197kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (351kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (260kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (794kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (185kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini membahas tentang stereotype dan integrasi yang didalamnya dijelaskan konflik agama serta penyelesain terhadap konflik tersebut serta di dalamnya dijelaskan motif warga penganut organisasi Islam NU dan warga Muhammadiyah sehingga melakukan stereotype. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada masyarakat penganut organisasi Islam di Desa madulegi sehingga melakukan sebuah pemikiran stereotype ini adalah teori konflik.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa masyarakat yang menganut ormas Islam NU dan ormas Islam Muhammadiyah memiliki sebuah pemikiran stereotype karena di latar belakangi perbedaan pemahaman mengenai ajaran dalam beribadah serta ritual – ritual kebudayaan yang ada hubungannya dengan ibadah. Bentuk dari konflik antar warga penganut organisasi Islam NU dan warga Muhammadiyah di desa Madulegi bahwa: warga Muhammaiyah tidak pernah menghadiri acara tahlilan, slametan dan ritual sedekah bumi di desa Madulegi. ini membuat warga mayoritas penganut ormas Islam NU sering menilai bahwa warga Muhammadiyah tidak dan menghormati masyarakat desa Madulegi secara umum serta tidak menghargai kebudayaan – kebudayaan yang telah ada sejak jaman nenek moyang mereka.
Perbedaan mengenai ajaran inilah yang menjadikan konflik dalam masyarakat, sehingga dari pihak perangkat desa Madulegi membuat sebuah aturan yang harus ditaati oleh seluruh warga masyarakat, aturan tersebut adalah mewajibkan semua anggota masyarakat untuk mengikuti kerja bakti bersih – bersih kuburan (makam). Hal ini di lakukan oleh perangkat desa agar warga NU dan Muhammadiyah selalu berinteraksi dan hidup bersama – sama dengan rukun. Sikap aparatur desa inilah yang menjadikan penyelesaian konflik secara integratif terhadap sikap dan pemikiran yang stereotype.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | Abid Rohman | ||||||
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Islam > Organisasi | ||||||
Keywords: | Organisasi; Nu; Muhammadiyah; Peta Stereotyipe; Konflik Agama | ||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||
Depositing User: | Editor : Yuhyil Ayda------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2016 02:14 | ||||||
Last Modified: | 01 Feb 2016 02:17 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/4301 |
Actions (login required)
View Item |