This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ulum, Nafi'atul (2020) Konsep kecerdasan majemuk perspektif Howard Gardner dan penerapannya dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Nafi'atul Ulum_D97216066.pdf Download (2MB) |
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah banyak para guru dan sekolah yang lebih mengutamakan nilai akademis dalam melihat kecerdasan peserta didiknya. Selama ini, masyarakat umum berpendapat bahwa seseorang yang nilai matematika dan bahasanya tinggi adalah seseorang yang pintar. Padahal kecerdasan menurut Howard Gardner ada 9 kecerdasan, yakni : kecerdasan linguistik, kecerdasan mathematis-logis, kecerdasan spasial visual, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial. Dengan mengembangkan kecerdasan yang dominan pada diri peserta didik, diharapkan mereka dapat memahami pelajaran dengan baik. Kecerdasan juga bersifat dinamis, jadi bila seseorang itu saat SD pintar dalam semua pelajaran, saat SMP bisa saja berubah sesuai dengan lingkungan dan pengalaman hidupnya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana konsep kecerdasan majemuk perspektif Howard Gardner ? 2) Bagaimana penerapan kecerdasan majemuk perspektif Howard Gardner dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah ? Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis library research ( kajian pustaka ). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, dengan cara mencari, memilih, menyajikan, dan menganalisis data-data dari literatur atau sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, baik dari buku-buku, majalah, dan internet. Instrumen yang digunakan adalah kartu data. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Konsep kecerdasan teori Howard Gardner terus berkembang, yang menunjukkan bahwa kecerdasan itu tidak statis, tapi dinamis sesuai dengan pengalaman belajar dan lingkungan seseorang. Teori kecerdasan Howard Gardner yang awalnya hanya 8 jenis kecerdasan, kini berkembang menjadi 9 jenis kecerdasan, yakni kecerdasan eksistensial. Teori multiple intelligence ini berbeda dari teori Alfred Binet mengenai IQ. 2) Penerapan kecerdasan majemuk dalam pembelajaran ada tiga tahap yakni : mengobservasi peserta didik dengan melihat kesukaan dan kecerdasan yang dominan pada diri mereka, jika sudah mengetahui peserta didik di kelas itu dominan kecerdasan apa, maka guru membuat rancangan pembelajaran yang mengacu pada kecerdasan peserta didik itu. Yang terakhir melakukan penilaian autentik saat proses pembelajaran sedang berlangsung.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Pendidikan Pendidikan > Pembelajaran |
||||||||||||
Keywords: | Kecerdasan Majemuk; Perspektif Howard Gardner; Pembelajaran | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah | ||||||||||||
Depositing User: | Nafi'atul Ulum | ||||||||||||
Date Deposited: | 19 Sep 2020 14:17 | ||||||||||||
Last Modified: | 19 Sep 2020 14:17 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/44116 |
Actions (login required)
View Item |