This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Jumiyati, Diyah Nur Fitri (2020) Metodologi tafsir ayat suci dalam renungan karya Moh. E. Hasim dan kontribusinya terhadap budaya lokal. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Diyah Nur Fitri Jumiyati_E93216059.pdf Download (1MB) |
Abstract
Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan tafsir sebagai penjelas Alquran akan semakin meningkat. Untuk memberikan pemahaman maksud Alquran, para mufassir terus mengembangkan berbagai karya tafsir untuk memenuhi kebutuhan umat Islam. Seperti halnya tafsir Ayat Suci dalam Renungan yang disusun oleh Moh. E. Hasim ini hadir untuk memberikan respon kritik terhadap berbagai tradisi keagamaan masyarakat Islam tradisionalis di Jawa Barat (Sunda). Sementara Moh. E. Hasim sendiri menganut Islam modernis, aktifis Muhammadiyah. Hal ini tentu akan terjadi benturan di antara keduanya. Oleh sebab itu, penelitian ini difokuskan untuk menjawab permasalahan terkait metodologi yang digunakan dalam penafsirannya dan bagaimana konteks penafsiran mufassir serta kontribusinya terhadap khazanah tafsir Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metodologi tafsir Ayat Suci dalam Renungan dan konteks penafsiran serta kontribusi mufassir terhadap khazanah tafsir Nusantara. Adapun model penelitian adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian library research. Sumber data pelitian ini terbagi menjadi dua. Pertama, sumber data primer yaitu tafsir Ayat Suci dalam Renungan. Kedua, sumber data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal, skripsi yang membahas tema penelitian. Data yang diperoleh dikumpulkan dengan cara dokumentasi. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis-deskriptif. Pada akhirnya, penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa: 1) metodologi tafsir Ayat Suci dalam Renungan karya Moh. E. Hasim ini ada empat kesimpulan. Pertama, bentuk tafsir Ayat Suci dalam Renungan adalah termasuk tafsir bi al-ra’yi. Kedua, metode penafsiran yang dihasilkan adalah metode global (ijmali). Ketiga, corak tafsir yang ditemukan dalam karya tersebut adalah corak adab al-ijtima’i. Keempat, sumber penafsiran langsung merujuk kepada Alquran dan hadis 2) Konteks tafsir Ayat Suci dalam Renungan tidak terlepas dari pola keberagaman yang berkembang di tengah masyarakat Islam Jawa Barat. Orang-orang tradisionalis teguh melaksanakan tradisi nadran, tujuh bulanan, tahlilan dan sebagainya. Sementara kelompok modernis justru memandang keberagaman yang terjadi di masyarakat itu penuh dengan unsur bid’ah, takhayul serta khurafat sehingga dihukumi syirik. Adapun kontribusi tafsir Ayat Suci dalam Renungan telah terhadap budaya lokal yaitu memperkaya tafsir bagi kalangan Islam modernis dan memperkaya referensi tafsir bagi orang awam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Budaya - Agama Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Ayat Suci al-Qur'an; Moh. E. Hasim; metodologi | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Diyah NF Jumiyati | ||||||||
Date Deposited: | 02 Oct 2020 02:52 | ||||||||
Last Modified: | 02 Oct 2020 02:52 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/44319 |
Actions (login required)
View Item |