This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Yahya, Ahmad (2020) Epistemologi Durr Al-Asrar karya Mahmud Ibn Muhammad al-Hamzawi. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ahmad Yahya_F02517157.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian mengenai metodologi penafsiran merupakan salah satu upaya penting untuk memperkaya khazanah keilmuan tafsir. Selain itu, pertumbuhan dan perkembangan penafsiran semakin beragam bentuk dan coraknya. Salah satunya adalah Durr al-Asrar fi Tafsir Al-Qur’an bi al-Huruf al-Muhmalah karya Mahmud ibn Muhammad al-Hamzawi yang memiliki keunikan menggunakan huruf tanpa titik atau muhmalah. Keunikan tafsir tersebut diuji dengan epistemologi penafsiran yang memiliki rumusan masalah berupa sumber penafsiran, metode penafsiran, serta validitas penafsiran. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran secara mendalam tentang epistemologi Durr al-Asrar baik dari segi metode, sumber, dan validitas penafsiran. Penelitian ini merupakan penelitian library research dengan pendekatan historis-filosofis. Dari sumber-sumber data yang ada dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan dianalisis dengan content analysis. Durr al-Asrar ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya : menonjolkan kekayaan kosakata bahasa Arab, menjelaskan makna al-Quran secara singkat, tidak menggunakan sumber israiliyyat serta hadis-hadis mawdhu’, dan keunikannya yaitu menafsirkan al-Quran tanpa huruf bertitik atau muhmalah. Di sisi lain, kekurangannya adalah orang awam akan kesulitan memahami kosakatanya yang sulit, mufasir tidak mencantumkan sumber dengan jelas serta redaksi yang sama, dan tidak mengutip beragam pendapat serta tidak memberikan argumentasi dalam pilihannya. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, metode penafsiran yang digunakan Mahmud al-Hamzawi, menurut klasifikasi al-Farmawi, adalah metode ijmali atau global dengan corak penafsiran lughawi dan fiqhi. Kedua, sumber-sumber yang menjadi rujukan Mahmud al-Hamzawi dalam membuat karya tafsirnya adalah al-Quran, hadis, pendapat sahabat dan tabiin, qiraat, bahasa, ijtihad, dan pendapat Ulama. Dari sekian sumber penafsiran, dapat disimpulkan tafsir ini merupakan perpaduan antara tafsir bi al-ma’thur dan bi al-ra’y. Namun, bahasa dan ijtihad adalah sumber yang dominan sehingga menjadikannya sebagai tafsir bi al-ra’y. Hal ini terjadi karena gaya penafsiran Mahmud al-Hamzawi yang menggunakan huruf tanpa titik, sehingga sumber-sumber lainnya kurang mendapat porsi dan sulit dilacak. Ketiga, validitas penafsiran Mahmud al-Hamzawi, setelah diuji dengan teori al-Asil wa al-Dakhil dari Abdul Wahab Fayed, termasuk dalam tafsir yang otentik, baik dari segi sumber penafsirannya yang otentik maupun segi objek-objek al-Dakhil yang tidak terdapat dalam penafsirannya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir | ||||||||||||
Keywords: | Epistemologi; Durr al-Asrar; Mahmud al-Hamzawi. | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | Ahmad Yahya | ||||||||||||
Date Deposited: | 19 Nov 2020 10:43 | ||||||||||||
Last Modified: | 19 Nov 2020 10:43 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/45118 |
Actions (login required)
View Item |