This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Abidin, Zainal (2020) Wawasan kebangsaan Kiai Nahdlatul Ulama dan Kiai Front Pembela Islam Di Bangkalan: sebuah studi komparatif. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Zainal Abidin_E91216047.pdf Download (2MB) |
Abstract
Islam merupakan agama yang senantiasa relevan sepanjang ruang dan waktu. Serta didalam Al-Qur’an sudah mengatur berbagai permasalahan, mulai dari permasalahan umat Islam dan sosial, politik, ekonomi, lingkungan dan yang lainnya. Salah satu permasalahan yang sejak dulu sering menjadi pembicaraan dan perdebatan para ulama adalah permasalahan yang menyangkut Islam dan isu kebangsaan di dalamnya.
Tidak terkecuali di Indonesia para ulama dari berbagai organisasi keagamaan memiliki wawasan kebangsaan tersendiri dan tentunya wawasan kebangsaan tersebut diakui dan diikuti oleh para pengikut dan simpatisan ormas tersebut. Salah satu satu yang akhir-akhir ini sering diperdebatkan adalah wawasan kebangsaan dari kiai Nadlatul Ulama dan kiai Front Pembela Islam yang dianggap berbeda dan menjadi salah pembeda dari gerakan kedua ormas tersebut. Berbeda dengan kondisi kedua ormas tersebut di tingkat cabang Bangkalan kiai NU dan FPI sudah dianggap satu kesatuan. Berangkat dari perbedaan kondisi hubungan kedua ormas tersebut di tingkat pusat dengan cabang Bangkalan khususnya yang menyangkut wawasan kebangsaan kiai dari kedua ormas tersebut maka penulis mencoba mengkaji bagaimana wawasan kebangsaan kiai NU dan FPI Bangkalan. Penulis membagi wawasan kebangsaan menjadi tiga poin yaitu: relasi Islam dan negara, relasi Islam dan Pancasila, dan implementasi syariat Islam di Indonesia, dengan menggunakan metode kualitatif komparatif. Penulis melihat bahwa wawasan kebangsaan kiai NU dan kiai FPI Bangkalan secara garis besar tidak ada perbedaan yang besar, Hanya beberapa poin yang membedakan pandangan kiai dari kedua ormas tersebut. Salah satu poin terpenting yang membedakan antara keduanya adalah poin tentang implementasi syariat Islam, yang mana kiai NU Bangkalan menerima undang-undang tanpa ada keharusan untuk memasukan syariat Islam di dalamnya. Kemudian menurut pandangan kiai FPI Bangkalan perundang-undangan di Indonesia masih belum mencerminkan syariat Islam yang mempunyai tujuan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia, oleh karena itu harus ada perjuangan memasukan syariat Islam melalui jalan konstitusi.
Kata Kunci: Wawasan Kebangsaan, NU, FPI
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Filsafat Nahdlatul Ulama |
||||||||
Keywords: | Wawasan kebangsaan; NU; FPI. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Aqidah Filsafat Islam | ||||||||
Depositing User: | Zainal Abidin | ||||||||
Date Deposited: | 25 Nov 2020 14:13 | ||||||||
Last Modified: | 25 Nov 2020 14:13 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/45228 |
Actions (login required)
View Item |