This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fastobir, Muhammad (2021) Teori penafsiran Misbah Mustafa atas surat Al-Baqarah ayat 134 dan 141 dalam tafir Al Iklil Fi Ma'ani Al Tanzil. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Fastobir_E03217033.pdf Download (1MB) |
Abstract
Menafsirkan Alqur’an merupakan usaha seseorang guna memahami isi kandungan dalam Alqur’an. dalam penafsiran Alqur’an terdapat metode, corak, serta teori penafsiran, ketiga hal inilah yang nantinya menjadi kekhasan tersendiri dalam sebuah karya tafsir. Semua itu tidak lepas dengan latar belakang serta kepribadian sang Mufassir, mulai dari latar belakang keagamaan, pemikiran, serta kepribadian pada Mufassir. Sebagai contoh Misbah Mustafa dari Indonesia tepatnya Bangilan Tuban Jawa Timur dengan kitab tafsirnya al-Iklil fi Ma’ani al-Tanzil dengan kekhasaiin lokal di dalamnya. Penelitian ini berisikan/membicarakan tentang teori penafsiran yang digunakan oleh Misbah Mustafa dalam menafsirkan surat al-Baqarah ayat 134 dan 141 dengan menggunakan model penelitian kualitatif dan jenis library research dimana sumber datanya berasal dari kepuvf`rvfstakaan seperti buku, jurnal, skripsi dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian ini, diketahui bahwa, Misbah Mustafa menafsirkan surat al-Baqarah ayat 134 dan 141 berpendapat bahwa, semua amal perbuatan manusia itu tidak ada hubungannya dengan orang lain, artinya setiap amal orang lain baik itu dari kalangan orang-orang terdahulu ataupun orang sebelunya tidak akan memberikan manfaat kepada yang lainnya. Setiap orang akan menanggung sendiri-sendiri apa yang dikerjakannya selama hidup di dunia, keluarga, anak, orang Muslim lainnya tidak akan bisa menolong, satu-satunya penolong adalah Allah SWT. Kemudian Misbah Mustafa memberi pengecualian terhadap amal doa dan shadaqah, kedua amal tersebut dapat memberikan manfaat terhadap orang lain baik itu orang masih hidup maupun orang yang sudah meninggal. Kemudian Misbah Mustafa memperingatkan kepada masyarakat meskipun amal doa shadaqah dapat memberi manfaat kepada orang lain namun jangan sampai bergantung pada hal demikian, kemudian Misbah Mustafa memberi contoh tahlilan yang selama ini menjadi tradisi masyarakat.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||||
Keywords: | Teori Penafsiran; Misbah Mustafa; Al-Iklil Fi Ma'ani Al-anzil. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Fastobir | ||||||||
Date Deposited: | 14 Feb 2021 10:38 | ||||||||
Last Modified: | 14 Feb 2021 10:38 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46452 |
Actions (login required)
View Item |