This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rohim, Fathur (2020) Penafsiran Bayani perspektif Fadil Salih Al-Samarra’i dalam Karyanya ‘Ala Tariq Al-Tafsir Al-Bayani. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Fathur Rohim_ F23216218.pdf Download (7MB) |
Abstract
Penafsiran Bayani kembali menemukan tempatnya di hati pegiat tafsir kontemporer setelah Fadil Salih al-Samarra’i menggebrak dengan karya tafsirnya berjudul ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani. Namun di kalangan akademisi Indonesia, Fadil Salih al-Samarra’i tidak seberapa populer. Oleh karena itulah, penulis mengangkat salah satu kitab tafsirnya sebagai kajian disertasi ini dengan judul Penafsiran Bayani Perspektif Fadil Salih al-Samarra’i dalam karyanya ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani, dengan tiga fokus penelitian yaitu; Bagaimana Model Penafsiran Bayani Terhadap Teks Al-Qur’an Perspektif Fadil Salih al-Samarra’i dalam Karyanya ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani?, Bagaimana Rasionalisasi Penafsiran Bayani terhadap Teks Al-Qur’an Perspektif Fadil Salih al-Samarra’i dalam Karyanya ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani ?, dan Bagaimana Implikasi Rasionalisasi Penafsiran Bayani terhadap Teks Al-Qur’an Perspektif Fadil Salih al-Samarra’i dalam Karyanya ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani untuk pengembangan tafsir al-Qur’an?. Untuk menjawab fokus penelitian tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan penelitian model library research untuk mengungkap penafsiran orisinil al-Samarra’i dalam kitab‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani.Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah: pertama; al-Samarra’i dalam kitab ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani secara jelas menyebut tafsir bayani sebagai metodenya yang bercorak sastra (adabi) melalui penguasaan ilmu morfologi (tasrif), ilmu sintaksis (nahwu) dan ilmu balaghah . Al-Samarra’i memulai tahapan tafsir bayaninya sebagaimana berikut; 1) mencari makna dasar kata secara lughawi untuk menghasilkan makna orisinil sebelum adanya intervensi penafsiran dari mufassir. 2) membandingkan dengan derivasi ayat yang memiliki akar kata sama. 3) memperkuat maknanya melalui tafsir ayat bi al-ayat dan tafsir ayat bi al-hadith. 4) menghadirkan alasan Allah menggunakan kata bahasa tersebut di dalam ayat. Kedua; rasionalisasi penafsiran bayani al-Samarra’i dibangun dengan tiga rasionalisasi sebagai satu kesatuan penafsiran yaitu al-haqiqat al-lughawiyyah, al-haqiqat al-‘urfiyyah, dan al-haqiqat al-shar‘iyyah. Ketiga; implikasi rasionalisasi penafsiran bayani Fadil Salih al-Samarra’i dalam pengembangan ilmu tafsir di era kontemporer memiliki tiga implikasi yaitu; pentingnya mengembalikan kata kepada makna asalnya, pentingnya kontekstualisasi kata al-Qur’an di dalam setiap penggunaanya, dan setiap tafsir harus dibuat sebagai penegasan terhadap kebenaran shari‘ah Islam.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Tafsir > Tasfir Hadis | ||||||||||||
Keywords: | Penafsiran Bayani; Fadil Salih al-Samarra’i; ‘Ala Tariq al-Tafsir al-Bayani. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | ROHIM FATHUR FATHUR | ||||||||||||
Date Deposited: | 25 Feb 2021 12:17 | ||||||||||||
Last Modified: | 25 Feb 2021 12:17 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/46571 |
Actions (login required)
View Item |