This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Sam'un, Sam'un (2020) Labelisasi Syariat Islam dalam pandangan elit Muhammadiyah Jawa Timur. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Sam'un_F23416177.pdf Download (4MB) |
Abstract
Labelisasi syariat Islam merupakan upaya ingin menjadikan institusi sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum menerapkan ajaran Islam pada ruang publik secara formal. Upaya ini direspon ramai dan beragam oleh masyarakat Indonesia, termasuk di kalangan elit Muhammadiyah Jawa Timur. Hal itu disebabkan ada asumsi, bahwa labelisasi syariat Islam merupakan bagian dari gerakan kebangkitan Islam yang cenderung diidentikkan dengan kelompok Islam radikal yang berusaha ingin melakukan ideologisasi politik dan Islam di Indonesia. Dari latar ini peneliti ingin membahas masalah pokok: 1) B a g a i m a n a pandangan elit Muhammadiyah Jawa Timur dalam memandang labelisasi syariat Islam di Indonesia, 2) Bagaimana tipologi pemikiran mereka dalam memahami fenomena tersebut. Penelitian ini menggunakan metode dan pendekatan kualitatif-fenomenologi. Metode fenomenologi ini digunakan untuk mengkaji makna terdalam dari paradigma pemikiran elit Muhammadiyah terhadap labelisasi syariat Islam. Subyek penelitian adalah 10 orang elit Muhammadiyah Jawa Timur periode 2015-2020. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data deskriptif fenomenologi. Penelitian ini menghasilkan dua hal: 1) Pandangan elit Muhammadiyah Jawa Timur dalam memandang labelisasi syariat Islam beragam. Secara garis besar, ditemukan dua pemikiran, yaitu sebagian memandang positif terhadap upaya labelisasi syariat Islam di Indonesia, hal itu merupakan bagian syiar dakwah Islam dan mempermudah memilih produk kebutuhan secara Islami dan sehat. Namun, ada yang berpandangan negatif, hal itu dianggap dapat menjadi pemicu keretakan sosial bangsa Indonesia yang majemuk terdiri beragam SARA dan terkesan eksklusif. 2) Terdapat dua tipologi pemikiran elit Muhammadiyah dalam memandang labelisasi syariat Islam. Pertama, paradigma formalistik Islam, suatu pemikiran yang memahami Islam bersifat kaffah (holistic), sehingga ajaran Islam harus dipraktekkan disemua aspek dan situasi, aspek privat maupun publik secara formalitas, sehingga labelisasi syariat Islam adalah bagian dari perwujudan ajaran Islam. Kedua, paradigama subtansialistik Islam, suatu pemikiran yang memahami bahwa Islam bersifat nilai- nilai universal, untuk praktek sosial, budaya, ekonomi, politik disesuaikan dengan kesepakatan masyarakat. Islam menjadi spirit tidak perlu diformalisasikan. Sehingga, seharusnya tidak perlu ada labelisasi syariat Islam yang penting isi dan prinsipnya yang Islami bukan labelnya. Kesimpulan dari kedua temuan di atas menunjukkan bahwa pemikiran Islam di kalangan elit Muhammadiyah Jawa Timur cenderung dinamis dan variatif.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Muhammadiyah | ||||||||||||
Keywords: | Labelisasi Syariat Islam; Pandangan Elit Muhammadiyah Jawa Timur; Tipologi Pemikiran. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Dirasah Islamiyah | ||||||||||||
Depositing User: | Sam'un Sam'un | ||||||||||||
Date Deposited: | 23 Mar 2021 04:53 | ||||||||||||
Last Modified: | 23 Mar 2021 04:53 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/47127 |
Actions (login required)
View Item |