Implementasi tradisi puasa 40 hari sebelum Ujian Nasional (UN) bagi peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2019/2020 di MTs Terpadu Roudlotul Qur'an Lamongan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholikhah, Dina Hidayatus (2021) Implementasi tradisi puasa 40 hari sebelum Ujian Nasional (UN) bagi peserta didik kelas IX tahun pelajaran 2019/2020 di MTs Terpadu Roudlotul Qur'an Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Dina Hidayatus Sholikhah_D01216007.pdf
Download (3MB)

Abstract

Setiap tahun Ujian Nasional (UN) selalu diselenggarakan. Sebab diadakan ujian nasional untuk bahan evaluasi mutu pendidikan yang terdapat di Indonesia. Namun disamping itu terdapat dampak bagi peserta didik secara psikologis. Peserta didik merasa dibebani, mereka dihantui rasa khawatir, kecemasan saat menghadapi Ujian Nasional (UN). Banyak kasus yang memberitakan terkait peserta didik yang depresi terhadap adanya Ujian Nasional (UN). Maka untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal buruk banyak sekolah yang mempersiapkan peserta didiknya. Banyak kegiatan dipilih baik kegiatan agama maupun kegiatan akademis. Kegiatan akademis seperti jam belajar tambahan, mengulas soal-soal ujian tahun sebelumnya dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kegiatan agama beberapa sekolah memilih untuk mengadakan doa bersama/ istighosah. Semua kegiatan tersebut dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik agar psikologis mereka tidak merasa cemas saat menghadapi Ujian Nasional (UN). Hal berbeda dilakukan di MTs Terpadu Roudlotul Qur’an Lamongan terdapat kegiatan melakukan 40 hari untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). Puasa dipilih sebab saat seseorang melakukan puasa banyak pelajaran yang diambil, banyak manfaat yang dirasakan. Selain itu, puasa juga sarana mendekatkan diri kepada Allah swt. Sehingga dengan melakukan puasa diyakini bahwasanya dapat berbagai hal baik yang akan didapatkan. Puasa 40 hari setiap tahunnya selalu diselenggarakan sehingga menjadi sebuah tradisi di MTs Terpadu Roudlotul Qur’an Lamongan karena kegiatan puasa tersebut diulang-ulang setiap tahunnya.