This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Bastian, Eka Rizky (2021) Pesan moral dalam kisah Nabi Hud dan Kaum ‘Ad Perspektif Sayid Quthb. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Eka Rizky Bastian_E03217015.pdf Download (2MB) |
Abstract
Kisah Nabi Hud dan kaum ‘Ad merupakan salah satu kisah yang diceritakan dalam Alquran yang terselip pesan-pesan moral, sedangkan di zaman sekarang moral termasuk aspek penting yang harus dimiliki manusia, kandungan pesan moral yang terdapat dalam kisah Nabi Hud ini bisa menjadikan pembaca sebagai bentuk peringatan di kehidupan dunia agar kualitas hidup meningkat, sejahtera serta terhindar dari masalah sosial. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kisah dalam Alquran. 2) Bagaimana penafsiran Sayid Quthb tentang kisah Nabi hud dan kaum Ad dalam Tafsir Fizhilalil Quran, 3) Bagaimana pesan moral kisah Nabi hud dan kaum Ad serta kontekstualisasinya dalam Tafsir Fizhilalil Quran karya Sayid Quthb. Adapun tujuanya adalah Menjelaskan kisah dalam Alquran. Menjelaskan penafsiran Sayid Quthb tentang kisah Nabi hud dan kaum Ad dalam Tafsir Fizhilalil Quran. Mendiskripsikan kontekstualisasi pesan moral kisah Nabi hud dan kaum Ad dalam Tafsir Fizhilalil Quran karya Sayid Quthb. Dalam menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang mana penelitian ini menyajikan berbagai sumber data kemudian disajikan dalam bentuk kalimat. Dan menggunakan teori kisah, kisah merupakan salah satu cara yang digunakan Alquran untuk mewujudkan tujuan agama dan kisah menjadi media untuk menyampaikan pesan-pesan, tujuan dan dakwah. Dari penafsiran Sayyid Quthb atas kisah Nabi Hud dan Kaum ‘Ad dalam surah Al-A’raf : 65-72 dan surah Hud : 50-60 yang disimpulkan terdapat tiga macam pesan moral: pertama Meninggalkan sifat sombong. kaum ‘Ad yang telah diberikan oleh Allah segala kenikmatan berupa kekuasaan dan kekuatan yang mana hal itu mewajibkan mereka untuk mensyukuri nikmat tetapi malah menyombongkan diri kemudian azab pun menimpa nya karena salah satu sifat tersebut. Kedua, memiliki pribadi yang tenang, hal tersebut terlihat dari sifat Nabi Hud ketika berdialog dengan Kaum ‘Ad dan terdapat suatu perselisihan pendapat, Dalam kejadian tersebut Nabi Hud lebih memilih untuk tenang dan tidak membalas dengan emosi. Ketiga, meninggalkan pergaulan tidak sehat, Nabi Hud meninggalkan kaumnya yang menolak ajaran Allah dikarenakan beliau sudah tidak berkenan tinggal dengan kaum yang tidak bisa disatukan dalam satu aqidah dan lebih memilih hidup selain jalan Allah.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Islam dan Humanisme Al Qur'an > Mukjizat al Quran Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Pesan moral; kisah Nabi Hud; Tafsir Sayyid Quthb. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Rizky Bastian | ||||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2021 06:00 | ||||||||
Last Modified: | 16 Jul 2021 06:00 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48473 |
Actions (login required)
View Item |