This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Regina, Dwi Tania (2021) Analisis hukum islam terhadap proses mediasi tanpa kehadiran para pihak secara langsung: studi kasus di Pengadilan Agama Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Regina Dwi Tania_C91217141.pdf Download (2MB) |
Abstract
Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan melakukan sebuah penelitian di Pengadilan Agama Surabaya. Proses pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Tahapan analisis yang digunakan metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan dan menganalisa data-data yang telah diperoleh yang mana data tersebut memiliki keterkaitan dengan proses mediasi yang tanpa dihadiri oleh para pihak secara langsung. Hasil penelitian ini menyimpulkan. Pertama, di Pengadilan Agama Surabaya masih dijumpai dalam proses mediasi khususnya dalam kasus perceraian yang kehadiran para pihaknya diwakilkan oleh kuasa hukumnya. Adapun proses mediasi yang diwakilkan oleh kuasa hukum, sama halnya dengan proses mediasi yang pada umumnya. Mediator melakukan proses mediasi seperti biasanya, yang kemudian mediator menawarkan alternatif solusi. Apabila mencapai kesepakatan perdamaian maka akan dirumuskan kesepakatan tertulis yang ditandatangani oleh mediator dan kuasa hukum lalu dilaporkan ke majelis hakim apabila mediasi berhasil dan sidang perkara dihentikan. Jika tidak mencapai kesepakatan damai maka mediasi dinyatakan gagal dan sidang perkara dilanjutkan. Kedua, Jika ditinjau dari pembahasan kaidah fikih diperbolehkannya mewakilkan proses perceraian pada tahapan mediasi kepada kuasa hukum, dapat dimasukkan ke dalam teori الضَّرَرُ يُزَالُ yaitu “Kemudharatan atau kesulitan harus dihilangkan”.Dalam Al-quran surat al-Baqarah ayat 185 juga disebutkan “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” Dari kaidah dan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah tidak menghendaki suatu kesulitan, yang mana jika seseorang mengalami kesulitan atau dalam keadaan darurat untuk menyelesaikan masalah perceraian pada tahapan mediasi, maka diperbolehkan untuk diwakilkan kepada seseorang yang dianggap mampu (Advokat). Dari hasil penelitian ini, penulis dapat memberikan saran hendaknya pada proses mediasi dihadiri langsung oleh para pihak secara langsung agar dapat meminimalisir tingginya angka perceraian.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum > Hukum Perdata Islam Keluarga |
||||||||
Keywords: | Mediasi; Pengadilan Agama. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam | ||||||||
Depositing User: | Regina Dwi Tania | ||||||||
Date Deposited: | 16 Jul 2021 09:51 | ||||||||
Last Modified: | 16 Jul 2021 09:51 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48506 |
Actions (login required)
View Item |