This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wahyudi, Imam (2020) Strategi pemenangan Pemilu 2019 melalui pemberdayaan komunitas Bonek Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Imam Wahyudi_E04213037.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya komunitas Bonek yang dimanfaatkan oleh Samsul Arifin, calon anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilu legislatif Jawa Timur dapil Surabaya tahun 2019, supaya mendukung dan memberikan suaranya. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, serta menggunakan pendekatan teori strategi politik dan pemasaran politik, maka ditemukan bahwa Samsul Arifin telah membentuk tim pemenangan sekaligus menentukan strategi pemenangan. Tim pemenangan dibagi menjadi dua divisi. Divisi pertama terdiri dari struktural dan fungsionaris partai, tim kampanye pusat, tim kampanye wilayah, dan tim kampanye dapil. Divisi kedua terdiri dari non-struktural, komunitas suporter Bonek Surabaya, jamiyah rutin kampung, Ikatan Seni Hadrah Indonesia, preman/keamanan Surabaya, Pedagang Kali Lima (PKL) Surabaya, Muslimat-Fatayat NU Surabaya, komunitas Grab Surabaya, komunitas sholawat saklawase Indonesia, dan komunitas motor KCI Surabaya. Dari 28.727 suara yang diperoleh Samsul Arifin, Kecamatan Semampir, Wonokromo, dan Kenjeran menjadi daerah yang menyumbang suara terbanyak. Tiga daerah yang menjadi lumbung suara Samsul Arifin itu tidak bisa dilepaskan dari eksistensi dan kontribusi komunitas Bonek Arek Medokan Semampir (BAMS), komunitas Bonek Wonokromo Bersatu, dan komunitas Bonek Kenjeran Bersatu. Strategi pemenangan Samsul Arifin adalah: Pertama, strategi ofensif, di mana Samsul Arifin yang merupakan calon anggota legislatif dari PKB tidak hanya mengandalkan suara dari kelompok yang mewakili umat Islam, seperti organisasi Islam, kiai, dan santri, tetapi juga mendekati komunitas Bonek sebagai kelompok “non-religius”. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan perolehan suara bagi Samsul Arifin yang merupakan calon legislatif baru di Jawa Timur. Kedua, pemasaran politik pass political marketing atau pemasaran politik yang memanfaatkan kelompok berpengaruh. Pemasaran politik tersebut dipakai Samsul Arifin dengan mempertimbangkan beberapa fakta seperti, bahwa komunitas Bonek merupakan komunitas sosial berpengaruh di Surabaya dengan basis massa yang luas dan mengakar, relasi yang sudah terjalin lama dengan komunitas Bonek memudahkan Samsul Arifin dalam melakukan pendekatan politik, dan situasi dan kondisi komunitas Bonek yang secara umum berlatarbelakang ekonomi menengah ke bawah menjadi hal yang dapat dimanfaatkan oleh Samsul Arifin untuk menarik simpati dan dukungan dengan cara membantu memperbaiki perekonomiannya.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Politik Pemilihan Umum |
||||||||
Keywords: | Strategi politik; Pemilu 2019; Komunitas Bonek | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Filsafat Politik Islam | ||||||||
Depositing User: | Imam Wahyudi | ||||||||
Date Deposited: | 23 Jul 2021 15:09 | ||||||||
Last Modified: | 23 Jul 2021 15:09 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48717 |
Actions (login required)
View Item |