This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Holis, Holis (2021) Rukyat qabl al-ghurub: telaah kritis terhadap pandangan para astronom muslim Indonesia tentang penentuan awal bulan kamariah sebelum matahari terbenam. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Holis_F04314021.pdf Download (4MB) |
Abstract
Secara substansial, kajian dalam Disertasi ini dilatar belakangi oleh munculnya pemikiran yang mengklaim bahwa metode rukyat qabl al-ghurub sebagai pemersatu dan sekaligus win win solution terhadap dua kutub ekstrimitas, yakni observasi empirik (rukyat) dan hisab astronomis, kaitannya dengan acuan penentuan awal bulan kamariah. Hal ini ditandai dengan maraknya kegiatan pengamatan hilal di siang hari (qabl al-ghurub) setelah diadakannya festival dan workshop astrofotografi yang diselenggarakan pada tanggal 26-28 April 2014 di Surabaya. Penelitian ini bertolak dari pertanyaan 1) Bagaimana pandangan para astronom muslim Indonesia tentang rukyat qabl al-ghurub? 2) Bagaimana pandangan para astronom muslim Indonesia tentang rukyat shar‘iyyah? 3) Bagaimana pandangan para astronom muslim Indonesia tentang implikasi hukum rukyat qabl al-ghurub terhadap penentuan awal bulan kamariah?. Dalam rangka untuk menjawab pertanyaan seperti yang tercantum dalam rumusan masalah, maka kajian dalam Disertasi ini menggunakan model atau pola deskiptif-analitis. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam (deep interview), seputar tema rukyat qabl al-ghurub. Disamping itu, Penulis melakukan telaah terhadap sumber-sumber lainnya dengan merujuk kepada literatur fikih dan tafsir yang selaras dengan bahasan dalam kajian ini. Demi kepentingan analisis terhadap pandangan para astronom muslim Indonesia, Penulis menggunakan teori fenominologi sebagai instrument analisisnya. Dalam kajian Disertasi ini, telah didapatkan beberapa temuan studi, yaitu 1) Para astronom muslim Indonesia yang menjadi subyek dalam penelitian ini sepakat bahwa rukyat qabl al-ghurub bukan observasi empirik, melainkan pemotretan dan perekaman 2) Mayoritas astronom muslim Indonesia yang menjadi subyek dalam penelitian ini berpendapat bahwa rukyat qabl al-ghuru>b tidak termasuk dalam kategori rukyat shar‘iyyah 3) Terdapat qawl (pendapat) yang rajih (unggul) dan mu‘tamad (kuat) serta lebih dominan, yaitu pandangan yang menyatakan bahwa metode rukyat qabl al-ghurub tidak bisa dijadikan sebagai h}ujjah shar‘iyyah kaitannya dengan penentuan awal bulan kamariah. Selain itu, dengan merujuk kepada varian pandangan para astronom muslim Indonesia, Penulis mengklasifikasinya dengan empat kategori teoritik, yakni: astronom konservatif-tradisonalis, astronom integratif-progressif, astronom integratif-formalis, dan astronom subtantif-scientist. Metode rukyat qabl al-ghurub dengan teknik yang lebih modern telah hadir dengan membawa pesan penting, yakni manusia mampu mengamati posisi hilal secara lebih cermat dan akurat, sekalipun di siang hari. Fakta ini membawa implikasi teoritik pada sebagian pandangan fukaha yang menempatkan “rukyat hilal” bersifat qat‘i, dan ilmu hisab astronomi bersifat zanni.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Astronomi Fikih |
||||||||||||
Keywords: | Rukyat; Hilal; dan Astronom Muslim Indonesia. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Holis Holis | ||||||||||||
Date Deposited: | 28 Aug 2021 12:37 | ||||||||||||
Last Modified: | 28 Aug 2021 12:37 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49983 |
Actions (login required)
View Item |