This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Khudin, Mochamad Sholeh (2021) Nilai-nilai budaya dalam tradisi Damar Kurung sebagai Ikon Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mochamad Sholeh Khudin_I73216048.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini berawal sebuah fakta bahwa Damar Kurung sebenarnya adalah kesenian hasil perpaduan budaya spiritual terdahulu masyarakat Gresik dengan kebudayaan saat ini. Kabar baiknya kesenian ikonik Damar Kurung yang sebelumnya kurang diperhatikan, beberapa tahun terakhir mulai banyak yang peduli. Pengembangan-pengembangan kreativitas dalam rangka pelestariannya, mengangkat nama Damar Kurung sebagai kesenian yang tidak mudah dilupakan, dan mendapat tempat di hati masyarakat Gresik secara khususnya. Ada dua permasalahan yang hendak dikaji oleh peneliti: 1) Bagaimana nilai-nilai budaya dalam tradisi Damar Kurung? Kedua yakni 2) Bagaimana nilai-nilai budaya dalam tradisi damar kurung sebagai ikon kabupaten gresik? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi. Mendeskripsikan dan menganalisis secara mendalam tentang segala fenomena sosial yang diteliti salah satunya adalah tentang nilai-nilai budaya dalam seni tradisi damar kurung yang diperoleh dari data melalui wawancara, catatan laporan dokumen, dan yang lainnya. Penelitian ini menggunakan teori fungsional Malinowski ini diilhami oleh teori belajar. Menurut Malinoswki dasar dari belajar tidak lain adalah proses yang berulang dari reaksi suatu organisme terhadap gejala dari luar, sehingga salah satu dari kebutuhan naluri dari organisme dapat terpuaskan. Adapun hasil penelitian ini ada dua; 1) nilai-nilai budaya yang terkandung dalam lukisan Damar Kurung pertama adalah nilai Religi. Sejak kecil anak-anak sudah dikenalkan dengan agama dan kegiatan beribadah, serta dididik dan diajarkan kedisiplinan dan ketaatan dalam menjalankan ibadah melalui sarana seni tradisi Damar Kurung. Kedua, nilai adat-istidat dan kesenian yang paling digemari adalah kesenian yang benafaskan agama Islam, sedangkan penghargaan terhadap adat-istiadat tercermin dari kebiasaan upacara persemahan (ritus) Wayang Bumi. Ketiga, nilai sosial kemasyarakatan yang tercermin dari banyaknya lukisan yang membahas gerak kehidupan sosial masyarakat pesisir Gresik, baik pada masa lampau maupun masa sekarang. Keempat, nilai kemajuan teknologi yang merupakan adaptasi pelukis Damar Kurung terhadap derap langkah pembangunan dan perkembangan lingkungan tempat tinggalnya yang telah berubah menjadi lokasi industri-idustri besar yang berpolusi. 2) Fungsi tradisi Damar Kurung pada zaman dahulu biasa diletakkan di makam, selama makam dibersihkan menjelang bulan puasa sebagai penerang jalan arwah di dalam kubur. Seiring perkembangan zaman pada masa Sunan Prapen damar kurung menjadi media dakwah di sekitar Gresik. Pada zaman sekarang pemerintah menggunaan kesenian damar kurung sebagai sumber inspirasi pada lampu kota. Novan Effendy pada tahun 2012 menciptakan festival damar kurung untuk meningkatkan budaya masyarakat dan mengembalikan tradisi warga Gresik. Dalam festival yang selalu diadakan setiap tahun, dinyalakannya ribuan damar kurung khas Gresik dalam beberapa hari dengan harapan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Budaya Tradisi Islam |
||||||||
Keywords: | Nilai Budaya; Seni; damar kurung. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||||
Depositing User: | Mochamad Sholeh Khudin | ||||||||
Date Deposited: | 03 Sep 2021 12:02 | ||||||||
Last Modified: | 03 Sep 2021 12:02 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/50138 |
Actions (login required)
View Item |