This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Mutamakhin, Arif (2021) Tafsir MUI terhadap ayat-ayat al-qur’an yang digunakan sebagai dalil dalam fatwa MUI no. 31 tahun 2020 terkait pandemi coronavirus disease 2019. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Arif Mutamakhin_E73214024.pdf Download (1MB) |
Abstract
Covid-19 merubah tata cara manusia menjalani kehidupan, baik pada level individu maupun pada level sosial. Tata cara tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan, termasuk pilar ekonomi dan agama, dua pilar yang pada konteks masyarakat Indonesia, telah memunculkan berbagai diskursus. Para ahli di bidang kesehatan telah mengupayakan langkah preventif dan solutif guna mengatasi pandemi, namun sebelum solusi fixed ditemukan, berbagai ahli di bidang lain turut menurunkan gagasan pendukung pihak medis. Tingginya kasus penularan tidak kurang disumbang oleh mobilitas masyarakat yang cukup tinggi, dan berimbas lebih buruk pada wilayah padat penduduk, seperti kota-kota besar. Karena itu demi mencegah kondisi tidak terkendali, ibadah-ibadah umat beragama pada tempat ibadah umum diimbau untuk dikurangi. MUI sebagai lembaga yang cukup otoritatif dalam menjawab problem keagamaan, memberikan beberapa fatwa terkait bentuk-bentuk ibadah yang sesuai dengan protokol kesehatan. Fatwa no 31 tahun 2020 adalah salah satu fatwa yang mengharuskan umat muslim beribadah dengan menerapkan physical distancing, memakai masker, dan, jika memang mendesak, boleh salat Jumat dua kali di satu masjid. Fatwa tersebut secara epistemik memiliki landasan-landasan teks turath, termasuk yang paling penting adalah dalil Alquran. Berkaitan dengan landasan Alquran sebagai penetapan fatwa itulah, penelitian ini berpijak, untuk melihat secara analitis bagaimana korelasi antar landasan Alquran dengan fatwa yang ditetapkan. Riset ini menggunakan metode tahlili, untuk melihat secara komprehensif makna-makna Alquran, dengan menghadirkan eksplorasi tafsir-tafsir otoritatif. Delapan ayat Alquran yang dijadikan dalil fatwa memiliki penafsiran yang cukup relevan secara konseptual dengan fatwa MUI. Surah Al-Jumu’ah: 9 dan Al-Baqarah secara mutlaq menunjukkan kewajiban salat Jumat. Surah Al-Nisa’: 102 menunjukkan fleksibelitas bentuk ibadah. Surah Al-Hajj: 77 menganjurkan berbuat baik pada Allah dan manusia. Surah Al-Baqarah 195 berisi anjuran tidak mencelakakan diri sendiri. Surah Al-Baqarah: 185, Al-Hajj: 78, Al-Thagabun: 16 gamblang berisi kemudahan beragama. Dari berbagai tafsir tersebut, analisis implementasi menunjukkan bahwa ayat tersebut sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan, meliputi tiga poin: pertama, kewajiban salat Jumat (Al-Jumuu’ah: 9; Al-Baqarah 43). Kedua, fleksibelitas bentuk ibadah, seperti pelonggaran saf dan memakai masker, bakan salat Jumat sift. Hal tersebut didukung dengan maksud kemaslahatan bersama (Al-Hajj: 77). Ketiga, kemudahan dalam beragama, dalil ini sebagai legitimasi lebih lanjut untuk merumuskan bentuk-bentuk ibadah yang tidak seperti ketentuan awal syariat (Al-Baqarah: 185; Al-Hajj: 78; Al-Taghabun: 16).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an > Asbabun Nuzul Fatwa Al Qur'an |
||||||||
Keywords: | Covid-19; Fatwa MUI. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Arif Mutamakhin Nuris | ||||||||
Date Deposited: | 05 Sep 2021 20:46 | ||||||||
Last Modified: | 05 Sep 2021 20:46 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/50178 |
Actions (login required)
View Item |