This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Aspandi, Aspandi (2021) Status perkawinan beda agama minoritas muslim di Bali dalam perspektif maqasid Taha‘Abd al-Rahman. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Aspandi_F53417024.pdf Download (4MB) |
Abstract
Praktik perkawinan beda agama minoritas muslim di Bali relatif banyak ditemukan. Persoalan tersebut menarik dikaji, terlebih berkaitan dengan statusnya. Problematika status perkawinan beda agama minoritas muslim di Bali menarik dikaji dengan perspektif maqasid Taha ‘Abd al-Rahman. Disertasi ini secara khusus menguraikan tiga pokok permasalahan yang meliputi: 1. Bagaimanakah praktik perkawinan beda agama yang melibatkan minoritas muslim dengan pemeluk agama lain di Bali?. 2. Bagaimanakah status perkawinan beda agama yang melibatkan minoritas muslim dengan pemeluk agama lain di Bali?. 3. Bagaimanakah perspektif maqas}id Taha ‘Abd al-Rahman terhadap problematika status perkawinan beda agama yang melibatkan minoritas muslim dengan pemeluk agama lain di Bali?. Pengumpulan data kualitatif dalam disertasi ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi atas praktik perkawinan beda agama yang melibatkan minoritas muslim dengan pemeluk agama lain di Bali. Disertasi ini menggunakan pendekatan filosofis usul al-fiqh untuk mengetahui status darurah perkawinan beda agama yang melibatkan minoritas muslim dengan pemeluk agama lain di Bali. Disertasi ini juga menggunakan pendekatan filosofis maqasid al-shari’ah untuk melihat problematika status perkawinan beda agama dan elaborasi aplikatifnya bagi minoritas muslim di Bali. Disertasi ini menghasilkan temuan-temuan, meliputi: 1) Praktik perkawinan beda agama minoritas muslim di Bali melibatkan pemeluk agama Hindu. Praktik perkawinan ini dilaksanakan berdasarkan ketentuan agama dari salah satu pihak. Praktik perkawinan ini berimplikasi pada perpindahan agama salah satu pihak. 2) Status perkawinan beda agama minoritas muslim di Bali yang melibatkan pemeluk Hindu dengan proses akad berdasarkan ketentuan Islam maupun Hindu pada saat akad, kemudian salah satu pihak kembali kepada agamanya pertama tidak dapat memenuhi status darurah. Hal itu berimplikasi pada eksistensi kebolehan yang bersifat kontinuitas menjalankan keharaman. 3) Problematika status perkawinan beda agama minoritas muslim di Bali yang melibatkan pemeluk agama Hindu dalam perspektif maqasid Taha ‘Abd Al-Rahman direspon dengan multi nilai maqasid, berupa maslahah yang berdimensi materialisme, rasionalisme, dan moralisme dari praktik perkawinan tersebut.Penelitian ini mendukung pandangan beberapa ulama terkait kasus isteri yang memeluk Islam, sedangkan suaminya memeluk agama lain, dengan tetap menyandang hak dan kewajiban rumah tangga secara total. Penelitian ini juga menguatkan dan mendukung konsepsi maqasid Taha ‘Abd Al-Rahman dengan model dan klasifikasi nilai-nilai maqasid baru “al-qiyam al-akhlaqiyyah” yang meliputi al-masalih al-hayawiyyah, al-masalih al-‘aqliyyah, dan al-masalih al-ruhiyyah sebagai metodologi baru dalam merespon problematika hukum Islam kontemporer.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Perkawinan | ||||||||||||
Keywords: | Perkawinan beda agama; Minoritas muslim; Maqasid; Taha ‘Abd al-Rahman. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Aspandi Aspandi Mukardi | ||||||||||||
Date Deposited: | 18 Nov 2021 22:14 | ||||||||||||
Last Modified: | 18 Nov 2021 22:14 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/51051 |
Actions (login required)
View Item |