Budaya nongkrong sebagai gaya hidup para perempuan penggemar penikmat kopi di sidoarjo: studi kasus pada Coffee Shop Sehari Sekopi di kawasan sekitar Transmart Sidoarjo.

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yuliati, Rina (2021) Budaya nongkrong sebagai gaya hidup para perempuan penggemar penikmat kopi di sidoarjo: studi kasus pada Coffee Shop Sehari Sekopi di kawasan sekitar Transmart Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Rina Yuliati_I73217041.pdf
Download (2MB)

Abstract

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yakni tentang bagaimana budaya nongkrong dan gaya hidup perempuan penikmat kopi di Sidoarjo dan apa makna citra nongkrong di Coffee shop bagi perempuan. Tujuan dari penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui bagaimana budaya nongkrong, gaya hidup serta apa makna citra nongkrong di Coffee shop bagi perempuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena untuk menjelaskan dan mendeskripsikan secara rinci mengenai fenomena yang dibahas dalam penelitian ini yaitu budaya nongkrong dan gaya hidup perempuan di Coffee shop dibutuhkan pencarian data secara mendalam dengan Tehnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, Teori yang digunakan untuk menganalisa permasalah yang terjadi sesuai judul yang diambil yaitu dengan menggunakan Teori Masyarakat Konsumerisme oleh Jean Baudrillard. Alasan memilih teori ini yaitu karena gaya hidup masyarakat modern akan selalu berkaitan erat dengan gaya hidup yang konsumtif, sehingga seringkali muncul anggapan bahwa masyarakat modern adalah masyarakat yang konsumtif. Dalam Teori Masyarakat Konsumerisme ini, Baudrillard menjelaskan bahwa seseorang membeli sesuatu bukan karena nilai (value) dari barang yang dibeli melainkan dari citra (image) dari barang tersebut. sama halnya dengan budaya nongkrong dan gaya hidup perempuan khususnya di Sidoarjo saat ini yang lebih memilih tempat nongkrong, membeli makanan dan minuman di Coffee shop yang sedang ramai dikunjungi dan dapat dikatakan tren di media sosial salah satunya di Coffee shop yang berada di sekitar Kawasan Transmart Sidoarjo. Hasil penelitian ditemukan bahwa budaya nongkrong dan gaya hidup perempuan di Coffee shop memanng sudah menjadi suatu kebiasaan yang saat ini sedang tren di kalangan anak muda terutama perempuan. Menjadikan buaya nongkrong sebagai rutinitas menyebabkan timbulnya sifat konsumtif dalam menghabiskan uang untuk nongkrong. Perilaku konsumtif ini juga disebabkan karena adanya simulacra dan hyper-reality yang menggunakan iklan sebagai sarana untuk mempromosikan komoditi seperti coffee shop.Pemilihan tempat nongkrong yang instagramable menjadi hal sangat penting karena perempuan biasanya mengabadikan foto dari minuman dan makanan dengan memperlihatkan mereknya atau mengambil video singkat saat berada di coffee shop tersebut untuk diunggah di sosial media mereka. Oleh karena itu, pemilihan tempat nongkrong yang sedang kekinian dan instagramable menjadi suatu hal yang penting. Budaya nongkrong di Coffee shop ini memiliki makna citra tersendiri bagi perempuan. Selain itu, adanya konsumsi tanda melalui budaya nongkrong. Untuk mendapat citra atau tanda yang keninian, modern, dan memiliki banyak uang, perempuan nongkrong di coffee shop yang modern dan tren saat ini dengan gaya berpakaian yang juga sedang digemari kaum muda. Hal tersebut dilakukan agar perempuan terlihat mengikuti perkembangan zaman dan termasuk dalam masyarakat yang modern