Analisis Hukum Islam terhadap tanggungjawab pasangan suami istri penyandang tunagrahita di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faizati, Elisa (2021) Analisis Hukum Islam terhadap tanggungjawab pasangan suami istri penyandang tunagrahita di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Elisa Faizati_C91216079.pdf
Download (1MB)

Abstract

Data penelitian ini dihimpun menggunakan Teknik field research dan menggunakan metode kualitatif. Teknik analisis data menggunakan deskriptif deduktif yang selanjutnya akan disusun secara sistematis sehingga menjadi data yang konkrit mengenai teori-teori hukum Islam tentang perjodohan terhadap anak tunagrahita yang kemudian digunakan sebagai dalil untuk menganalisis dampak perjodohan tersebut untuk bisa memenuhi hak dan kewajiban serta membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan teori hukum Islam. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwasannya Pasangan suami istri penyandang tunagrahita tidak bisa memenuhi hak dan kewajiban seperti orang normal pada umumnya. Mereka mengalami hambatan pada dirinya sehingga dalam memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami istri mereka selalu membutuhkan bantuan orang lain khususunya keluarga terdekat yakni orang tua. Pola asuh anak semua diserahkan kepada ibunya. Pasangan penyandang tunagrahita sebagian bisa melakukan kegiatan rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari selalu di damping orang tua. Serta analisis hukum Islam mengenai pasangan penyandang tunagrahita banyak hal-hal yang belum bisa terpenuhi karena kondisi mereka. Seperti hal nya di dalam QS. An Nisa’: 34 yang mana dijelaskan istri harus taat dengan suami dan suami harus memberi pelajaran yang baik kepada istri. Hal tersebut belum sepenuhnya terlaksana karena diri mereka sendiri masih penuh arahan dan perhatian dari keluarga sekitar dan orang tua. Sehingga mereka bisa membentuk keluarga sakinah. Dengan adanya kesimpulan diatas maka penulis memberi saran agar keluarga atau orang tua pasangan penyandang tunagrahita selalu mendampingi karena keterbatasan mereka dalam bergerak dan memnuhi kewajibannya sebagai suami isteri. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasangan penyandang tunagrahita sebaiknya diberi keterampilan seperti menjahit, memasak dan lain sebagainya