Analisis SWOT pada strategi pemasaran minimarket Homastas dan Kanca Kona di Ganding Sumenep

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Imtinan, Qori (2021) Analisis SWOT pada strategi pemasaran minimarket Homastas dan Kanca Kona di Ganding Sumenep. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Qori Imtinan_F52419139.pdf
Download (2MB)

Abstract

Jumlah konsumen Homastas 60-100 orang per hari, sedangkan jumlah konsumen Kanca Kona mencapai 200-250 orang per hari. Hal itu bisa terjadi karena strategi pemasaran yang diterapkan. Untuk menentukan strategi, dapat dilakukan dengan analisis SWOT. Peneliti tertarik untuk mendalami lebih lanjut fenomena tersebut dalam tesis ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah (1) Bagaimana strategi pemasaran minimarket Homastas dan Kanca Kona di Ganding Sumenep (2) Bagaimana analisis SWOT pada strategi pemasaran minimarket Homastas dan Kanca Kona di Ganding Sumenep.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari manajer, karyawan, dan konsumen. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pengambilan data, pengumpulan data, penyajian data, dan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi metode. Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa analisis SWOT pada Homastas dan Kanca Kona menunjukkan hasil yang berbeda. Homastas berada pada posisi kuadran III yaitu strategi stabilitas. Sedangkan posisi Kanca Kona berada pada kuadran I yaitu Growth. Berdasarkan analisis SWOT pada strategi pemasaran Homastas dan Kanca Kona di Ganding Sumenep, didapatkan hasil bahwa selain 9 elemen model strategi Hermawan Kertajaya, faktor lain yang berpengaruh pada strategi pemasaran yaitu (1) Faktor kewilayahan, wilayah yang dituju sebagai lokasi usaha sebaiknya adalah wilayah yang sudah dikuasai dengan baik. (2) Shahibul maal (investor), investor juga berperan dalam menambah keberhasilan suatu strategi pemasaran. (3) Al-iftah (keterbukaan), perusahaan harus memiliki sifat terbuka dan menerima pendapat dari konsumen demi kemajuan usaha yang lebih baik.