Hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri: studi kualitas dan pemaknaan hadis riwayat Abu Daud no.indeks 4135 pendekatan sosiohistoris

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ilmiyah, Muhayyatul (2021) Hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri: studi kualitas dan pemaknaan hadis riwayat Abu Daud no.indeks 4135 pendekatan sosiohistoris. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhayyatul Ilmiyah_E95217074.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan mengarah pada:pertama, kualitas dan kehujjahan hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri dalam riwayat Abu daud no.Indeks 4135. Kedua, Bagaimana pemaknaan hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri dalam riwayat Abu daud no.Indeks 4135.Ketiga, Bagaimana implikasi hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri ditinjau dengan pendekatan sosiohistoris. hasil dari penelitian ini adalah kualitas hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri dalam kitab Sunan Abu Dawud nomer indeks 4135 sanadnya berkualitas sahih lidhatihi, dan matannya dikatakan sahih. sehingga dapat dijadikan hujjah serta dapat diamalkan (maqbul ma’lumun bih). Pemaknaan hadis tentang larangan mengenakan sandal sambil berdiri ialah hadis ini bukan termasuk pengharaman akan tetapi agar hal tersebut dihindari karena alas kaki yang dimaksud adalah alas kaki yang memerlukan bantuan tangan untuk memasukkannya (seperti sepatu atau sandal bertali). Kemudian dilihat dari implikasi serta sosio-historisnya hadis tersebut, bahwa sandal pada zaman Nabi Saw terdapat dua qibal (tali pengikat) yang mengikat antara alas dengan dua jari kaki, sehingga mengharuskan mengenakannya sambil duduk dan dibantu dengan kedua tangan. Berbeda dengan sandal zaman sekarang terdapat banyak sekali model dan macam-macam sandal. Hadis tersebut bermaksud agar mengenakannya sambil duduk saja karena itu lebih mudah dan untuk terhindar dari suatu hal yang tidak diinginkan.