Konsep shalat subuh: kajian fenomenologi atas ibadah sebagai jawaban terhadap masalah kecemasan remaja di Desa Bades Kecamatan Pasirian

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khamdani, Angga Feri (2022) Konsep shalat subuh: kajian fenomenologi atas ibadah sebagai jawaban terhadap masalah kecemasan remaja di Desa Bades Kecamatan Pasirian. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Angga Feri Khamdani_E07216001.pdf
Download (1MB)

Abstract

Di zaman modern saat ini ketidak mampuan remaja dalam menyeimbangkan aktivitas, berpikir dengan kecemasan spiritual membuat banyak remaja mengalami gangguan kesehatan mental, salah satunya yakni kecemasan. Bahkan hampir setiap orang pernah mengalaminya, meski penyebabnya pun beragam. Shalat dalam Islam memiliki banyak hikmah yang baik bagi kesehatan fisik dan psikis manusia. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini 1) Bagaimana pemaknaan fenomenologi atas shalat subuh sebagai jawaban atas masalah kecemasan remaja? 2) Bagaimana perubahan kecemasan remaja setelah melalui shalat subuh dengan khusyu’? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas shalat untuk mengurangi kecemasan. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian studi lapangan (field research) dengan jenis penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data, teknik yang dilakukan pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber primer seluruhnya berasal dari subjek penelitian yang mengalami kecemasan remaja usia 18-21 tahun. Sedangkan sumber sekunder berasal dari beberapa karya yang masih relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori fenoemnologi Edmund Husserl. Dalam fenomenologi Edmund Husserl terdapat teori Intensionalitas yaitu kesadaran manusia dalam melakukan hal. Lamanya penelitian ini adalah lima belas hari untuk lima orang. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa shalat memiliki aspek terapiutik dalam psikoterapi Islam, selain itu pengaruh shalat yang dikerjakan dengan tingkat kefokusan, kekhusyu’an serta semangat yang tinggi mampu mengurangi kecemasan remaja serta mengembalikan kondisi tubuh dan psikis dari pengaruh kecemasan.