This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Ainiyah, Risca Qurotul (2022) Konsep an-Nafs menurut Imam Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah: studi komparatif. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Risca Qurotul Ainiyah_E97217042.pdf Download (2MB) |
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang bagaimana konsep An-Nafs menurut Al- Ghazali dan Ibnu Qayyim yang mana nantinya akan dijadikan sebagai studi komparatif atau bisa disebut sebagai analisis perbandingan antara kedua tokoh tersebut mengenai An-Nafs. Objek dalam kajian ini ialah untuk membicarakan dan membahas tentang An-Nafs, mendalami konsep An-Nafs menurut Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dengan membandingkan konsep An-Nafs menurut kedua tokoh tersebut. Kajian ini menggunakan metodologi (Library Research) penulisan kepustakaan. Sementara itu, penulis menggunakan metode deskriptif dan juga komparatif. Hasil kajian terdapat perbedaan antara Al-Ghazali dan Ibnu Qayyim mengenai konsep An-Nafs. Hasil kajian dalam penulisan ini menunjukkan bahwa Al-Ghazali lebih kritis dan jelas dalam menjelaskan konsep An-Nafs, sedangkan Ibnu Qayyim menjelaskan secara umum saja. Namun, keduanya merupakan bentuk pengamalan untuk membimbing umat Islam menuju ke jalan yang diridloi oleh Allah SWT dan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat. Hasil penelitian pada skripsi ini ialah menurut Al Ghazali jiwa merupakan salah satu unsur yang independen dalam tubuh, sedangkan menurut Ibnu Qayyim jiwa tidak termasuk komponen yang independen atau berdiri sendiri. Al Ghazali merupakan seorang filosof yang menjelaskan tentang al-nafs atau jiwa secara rasional melalui pemikirannya sendiri. Oleh karena itu pendapat ini kemungkinan bisa diterima oleh khalayak umum, baik dari umat Muslim maupun non Muslim.Ibnu Qayyim lebih dikenal sebagai tokoh agama daripada seorang filosof. Beliau mempunyai pandangan mengenai jiwa yang sedikit-banyak berbeda dengan pendapat yang lain. Pandangan tersebut selalu disandarkan dengan Al Qur’an dan Hadits serta pendapat para salafin. Oleh karena itu pendapat ini kemungkinan hanya bisa diterima oleh umat Muslim saja. Namun, tujuan mereka dalam mengartikan makna nafs sama yakni untuk melakukan peribadahan kepada Allah SWT.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Tasawuf | ||||||||
Keywords: | Konsep An-Nafs; Al-Ghazali; Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Tasawuf dan Psikoterapi | ||||||||
Depositing User: | risca qurotulainiyah | ||||||||
Date Deposited: | 14 Feb 2022 01:44 | ||||||||
Last Modified: | 14 Feb 2022 01:44 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/51829 |
Actions (login required)
View Item |