Jejak pergerakan Ruhana Kudus terhadap pendidikan perempuan Minangkabau melalui aktifitas persuratkabaran Sunting Melayu (1912-1921)

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Azizah, Nur Khalifatul (2022) Jejak pergerakan Ruhana Kudus terhadap pendidikan perempuan Minangkabau melalui aktifitas persuratkabaran Sunting Melayu (1912-1921). Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nur Khalifatul Azizah_A02217031.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan library research yang bersifat deskriptif-kualitatif.. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripiskan bagaimana bentuk pergerakan Ruhana Kudus terhadap perempuan yang patut diapresiasikan dalam coretan kecil ini.Penulisan skripsi ini menerapkan metode sejarah, yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah dan sosiologis. Pendekatan sejarah yakni pendekatan yang mempelajari peristiwa atau kejadian masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan, dengan menguraikan biografi dari Rangkayo Ruhana Kudus, sementara pendekatan sosiologi digunakan untuk mengetahui latar belakang kehidupan sosial dan kultur Rangkayo Ruhana Kudus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tindakan sosial dari Max Weber serta teori gender. Kedua teori tersebut guna mengetahui gerakan atau kontribusi apa yang telah dilakukan oleh Rangkayo Ruhana Kudus untuk merubah keadaan sosial perempuan di Minangkabau terutama perihal pendidikan dalam konsep kemajuan dan keterlibatan perempuan dalam persuratkabaran Sunting Melayu.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa (1) Ruhana Kudus merupakan aktifis pendidikan dan surat kabar perempuan yang berasal dari Sumatera Barat 2) Adanya Kerajinan Amai Setia menjadi bukti pergerakan Ruhana Kudus dalam bidang pendidikan dan bentuk perhatiannya kepada nasib kaum perempuan Minangkabau 3) Sunting Melayu merupakan surat kabar perempuan pertama yang diinisiasikan oleh Ruhana Kudus dalam rangka melibatkan perempuan untuk bergerak aktif di dalamnya.