Sinkretisme Islam-Jawa dalam komunitas ilmu pamungkas di Nganjuk

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hidayati, Alfi Nuril (2022) Sinkretisme Islam-Jawa dalam komunitas ilmu pamungkas di Nganjuk. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Alfi Nuril Hidayati_E72218025.pdf
Download (2MB)

Abstract

Perkembangan Islam di tanah Jawa memberikan sebuah pembahasan yang cukup menarik dikalangan para akademisi antropologi. Hal ini karena Islam di tanah Jawa memunculkan sebuah diskursus baru dalam dunia Islam, yakni Islam yang mengakomodasi tradisi-tradisi masyarakat dan membentuk sebuah aksioma Islam-Jawa. Hal ini pula yang terjadi dalam komunitas Ilmu Pamungkas. Sebuah komunitas yang berkembang di daerah Nganjuk, dan megajarkan konsep-konsep ritual Islam-Jawa yang sangat kental dengan bentuk sinkretisme. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ritual Sinkretisme Islam-Jawa yang ada di dalam komunitas Ilmu Pamungkas beserta apa makna atas ritual tersebut. Dalam bentuk penelitian, penulis memakai bentuk penelitian kualitatif, dengan mengunakan dua teori, yakni teori Clifford Geertz tentang Sinkretisme Islam-Jawa.. Penulis menggunakan metode wawancara, dokumentasi hingga kajian literature dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan teknik analisis kulitatif, dimana terdiri dari tiga tahap analisis yakni reduksi data, penyajian data dan verifikasi dan penyimpulan akhir data. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa ritual yang dilakukan dalam komunitas Ilmu Pamungkas mengalami proses sinkretisme. Hal ini terlihat dari berbagai ritual seperti ritual sebagai berikut Pertama dalam ritual berendam, dalam ritual berendam tersebut adalah sebagai ritual awal sebelum seseorang masuk dalam komunitas Ilmu Pamungkas. Kedua perapalan wirid dan dzikir, dalam merapalkan wirid dan dzikir para pengikut Ilmu Pamungkas juga sangat kental dengan wirid dan dzikir jawa dengan diawali dengan pengagungan terhadap para leluhur mereka Ketiga penyucian kain kafan, dalam penyucia kain kafan ada ritual tertentu yang dilakukan sebagai proses penyempurnaan dalam malam suro. Dari ketiga hal tersebut muncul sebuah sinkretisme islam jawa dalam manifestasi ketiga ritual tersebut.